scispace - formally typeset
Search or ask a question
Author

Renny Triwijayanti

Bio: Renny Triwijayanti is an academic researcher. The author has contributed to research in topics: Medicine. The author has an hindex of 2, co-authored 2 publications receiving 9 citations.
Topics: Medicine

Papers
More filters
Dissertation
14 Jun 2016
TL;DR: In this paper, penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional and status pernikah dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai 23 April 2016.
Abstract: Latar belakang. Sindrome kejenuhan kerja (burnout) prevalensi sangat tinggi pada tenaga kesehatan dan perawat. Perawat mengalami kejenuhan kerja lebih tinggi dibandingkan profesi lain. Tujuan. Mengetahui hubungan antara locus of control dengan burnout perawat dan untuk memastikan apakah ada karakteristik individu terkait dengan burnout. Metode. Penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai 23 April 2016. Subjek penelitian sebanyak 109 perawat dengan menggunakan tehnik proportionate stratified random. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan status pernikah), locus of control internal, locus of control eksternal dan burnout. Hasil. Ada hubungan antara usia (p=0,001), masa kerja (p=0,001), locus of control internal (p=0,001) dan locus of control eksternal (p=0,001) serta terdapat faktor yang paling dominan berhubungan dengan burnout adalah locus of control eksternal (B=0,276) Kesimpulan. Karakteristik usia, masa kerja, locus of control internal, locus of control eksternal berhubungan dengan burnout perawat. Kata kunci : Karakteristik perawat, locus of control, burnout perawat.

7 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article, a penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perawat terhadap kejenuhan kerja perawet.
Abstract: Kejenuhan kerja prevalensi sangat tinggi dalam perawatan, terutama tenaga kesehatan dan perawat, karena mereka selalu mengalami situasi kerja yang memacu stres, bekerja dengan kontak langsung pada pasien yang memiliki tingkat penyakit yang berbeda. Perawat mengalami burnout lebih tinggi dibandingkan dengan profesi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perawat terhadap kejenuhan kerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional terhadap 85 perawat di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kejenuhan kerja dengan skala Maslach Burnout Inventory. Dari hipotesis yang ada didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan masa kerja dengan burnout perawat. Berkenaan dengan kejenuhan menyimpulkan bahwa perawat muda cendrung mengalami burnout lebih tinggi dari perawat tua. Perawat dengan masa kerja lebih lama cendrung mengalami burnout lebih rendah. Untuk meningkatkan program yang dapat menurunkan kecendrungan burnout dengan memberikan kesempatan kepada perawat yang lebih muda untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan perawat. Kata kunci : Kontrol Diri Dan Kejenuhan Kerja, Usia Perawat

3 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article , a metode eksplanatif untuk melihat hubungan antar variabel yaitu karakteristik individu and pengetahuan menggunakan tabulasi silang.
Abstract: ABSTRAK Latar Belakang: Early Warning System (EWS) merupakan sistem untuk mendeteksi secara dini kondisi fisiologis berdasarkan respon klinis, yang biasanya digunakan di unit bedah medis sebelum pasien mengalami kondisi darurat[1]. Perawat perlu dilatih untuk dapat mendeteksi atau mengenali perubahan kondisi pasien yang memburuk, serta mampu melakukan tindakan perawatan yang tepat1.Pengetahuan dan pemahaman terhadap pasien yang beresiko mengalami perburukan kondisi dapat membantu mengurangi masalah potensial yang akan muncul[2]. Tujuan penelitian: untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perawat dalam menerapkan Early Warning System (EWS). Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk melihat hubungan antar variabel yaitu karakteristik individu dan pengetahuan menggunakan tabulasi silang. Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional berdasarkan cara pengumpulan data penelitian ini merupakan penelitian survei karena pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, penelitian ini tidak melakukan perlakuan, tetapi meneliti keadaan yang sudah ada. Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penerapan Early Warning System (EWS) di ruang rawat inap bedah dan penyakit dalam RS Muhammadiyah Palembang. Perawat yang patuh menerapkan EWS ada 17 orang (53,1%) dari 32 orang perawat yang menjadi responden. Saran: Diharapkan perlu adanya sosialisai kembali mengenai Early Warning System (EWS) kepada perawat terutama di ruang rawat inap. Kata Kunci: Penerapan EWS, perawat
Journal ArticleDOI
14 Apr 2023-Khidmah
TL;DR: In this paper , penanganan yang benar pada jam-jam pertama, angka kecacatan stroke paling tidak akan berkurang sebesar 30%.
Abstract: Latar belakang: Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak. Penanganan tahap pra -rumah sakit di Indonesia masih sangat lemah, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Ambulans, sebagai elemen penting dalam tahap ini misalnya, selama ini,hanya dianggap sebagai alat angkut pasien ke rumah sakit. Alih-alih menempatkan sebagai bagian dari pre-hospital stage di Indonesia, ambulans menjadi bagian dari penanganan in -hospital stage. Dengan penanganan yang benar pada jam-jam pertama, angka kecacatan stroke paling tidak akan berkurang sebesar 30%. Pengetahuan memiliki hubungan terhadap pencegahan kecacatan dan kematian. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan kepada masyarakat yaitu Edukasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada Kegawatan Stroke Di Masyarakat melalui promosi kesehatan dengan menggunakan media booklet. Tujuan Penelitian: untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kesehatan mengenai Edukasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada Kegawatan Stroke Di Masyarakat agar masyarakat dapat mencegah kecacatan dan kematian dari serangan stroke. Metode Penelitian: Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Pemulutan Ulu pada tanggal 9 Februari 2023. Peserta dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sebanyak 18 peserta, materi yang diberikan berupa booklet. Peserta melakukan pre-test terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan melakukan post-test. Hasil Penelitian: hasil ditemukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang SPGDT Kegawat daruratan stroke yaitu dari 60% menjadi 88%. Simpulan: sebagai gambaran bahwa pendidikan kesehatan Masyarakat dapat memberikan pengaruh yang positif terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang SPGDT pada kegawatdaruratan stroke

Cited by
More filters
Journal ArticleDOI
24 Apr 2014
TL;DR: In this paper, the strengths and limitations of quantitative and qualitative methodologies in generating nursing behaviors are analyzed, and the main purpose of this paper is to analyze the strengths of these two methodologies.
Abstract: Metodologi penelitian kuantitatif maupun kualitatif telah berperan dalam menghasilkan ilmu pengetahuan. Tetapi metodologi apa yang tepat digunakan dalam mengembangkan ilmu keperawatan masih saja menjadi perdebatan. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam mengembangkan salah satu konsep dalam keperawatan yakni perilaku caring perawat. Pada akhirnya terlihat bahwa apapun metodologi yang digunakan oleh peneliti, maka metodologi tersebut haruslah konsisten dengan paradigm dan filosofi keperawatan yang mendasari penelitian tersebut. Both quantitative and qualitative research is useful in generating knowledge. Even though the most appropriate methodology for generating nursing knowledge is still being debated. The main purpose of this paper is to analyze the strengths and the limitations of these two methodologies in generating one of the conceptual themes in nursing: nursing behaviors. Finally, whether the research chooses a quantitative or uses a qualitative approach, the approach should be consistent with the paradigm and nursing philosophy that intended research.

14 citations

05 Feb 2014
TL;DR: In this article, the effect of role conflict, role ambiguity, and role overload on auditor's burnout in all public accounting firm in Bali was analyzed using Moderated Regression Analysis.
Abstract: Burnout is a representation of specific psicologycal stress syndrome which is a negative response that arises as a result of work pressure. The antecedents of burnout are role stressors which consist of role conflict, role ambiguity, and role overload. Previous researchs of the relationship between role conflict, role ambiguity, and role overload with burnout have found inconsistent results. This research was conducted in 2013 and directed to determine the ability of emotional intelligence in moderates the effect of role conflict, role ambiguity, and role overload on auditor's burnout in all public accounting firm in Bali. Samples were taken with a saturated sample method. Data collection was done using questionnaires and dedicated to 105 auditors. The analysis technique used in this study is Moderated Regression Analysis. The instruments have been examined for its validity and reliability. The model also has passed the classical assumptions of regression analysis. Statistical analysis showed that emotional intelligence moderates the influence of role conflict, role ambiguity, and role overload on burnout experienced by auditor at public accounting firm in Bali Province. Statistical tests showed that emotional intelligence is weaken the influence of role conflict, role ambiguity, and role overload on burnout experienced by auditor at public accounting firm in Bali Province. This means that the higher role conflict, role ambiguity, and role overload experienced by auditor at public accounting firm in Bali province, the higher the likelihood of burnout, the auditors who have low emotional intelligence.

10 citations

Journal ArticleDOI
30 Nov 2020
TL;DR: A negative correlation shows that the higher the locus of control in nurses, the lower the work stress experienced by nurses, as well as a positive impact on the quality of work of nurses.
Abstract: Nurses are health workers who have an important role in the hospital. Nurses are professionals who have both positive and negative impacts. One of the negative impacts experienced by nurses is the work stress of nurses. Nurse work stress is a situation where nurses experience pressure caused by many tasks and jobs that cannot be fulfilled. In addition to the high workload, locus of control is also one of the factors that influence work stress on nurses. This study aimed to analyze the relationship between locus of control with nurses working stress in patients at dr. Soebandi Jember hospital. This study uses a correlational research design with a cross-sectional approach. A total of 71 respondents used a purposive sampling approach using the locus of control scale and OSI-R (Occupational Stress Inventory-Revised Edition). The statistical test used is Spearman. The results are based on the Kendall Tau statistical test with a p-value of 0.032 and a value of r = -0.249, which means that the relationship between locus of control and occupational nurses’ work stress has a negative correlation direction with a weak correlation strength. A negative correlation shows that the higher the locus of control in nurses, the lower the work stress experienced by nurses. A high locus of control on nurses has a positive impact on the quality of work of nurses, especially in maintaining the emotional care of a nurse in carrying out professional tasks. Therefore the hospital should be able to provide health education programs about the importance of locus of control and work stress on nurses because it can affect the quality of nursing care provided to patients.

6 citations