Showing papers in "Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia in 2016"
Journal Article•
TL;DR: In this paper, the authors describe instances, patterns, and factors of languange choice that shape the language choice itself and the teachers and learners' motives in using language choice during the interaction of BIPA.
Abstract: Pembelajaran BIPA merepresentasikan masyarakat dwibahasa. Kondisi tersebut diasumsikan memunculkan pilihan bahasa dalam interaksi pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud pilihan bahasa, pola pemilihan bahasa, dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan bahasa dan alasan pengajar serta pembelajar menggunakan pilihan bahasa dalam interaksi pembelajaran BIPA. Data dikumpulkan dengan metode simak dilanjutkan menggunakan teknik simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode padan menggunakan teknik pilah unsur penentu. Dalam interaksi pembelajaran BIPA terdapat pilihan bahasa berupa 1) variasi tunggal bahasa meliputi Bahasa Indonesia ragam formal dan nonformal, serta bahasa Inggris; 2) alih kode; dan 3) campur kode. Pola pemilihan bahasa dilihat berdasarkan tingkat pembelajaran dan proses terjadinya interaksi. Ditemukan pola peralihan situasional dan metaforik dalam wujud pilihan bahasa. Pilihan bahasa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa latar belakang bahasa penutur, sedangkan faktor eksternal berupa situasi, topik percakapan, dan maksud/tujuan tuturan. Adanya tiga wujud pilihan bahasa yakni variasi tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode selaras dengan tingkat/jenjang pembelajaran BIPA.Indonesian Language Learning for Foreign Speakers (BIPA) represents a bilingual society. Such condition was assumed to create language choice in the interaction of BIPA. This study was aimed to describe instances, patterns, and factors of languange choice that shape the language choice itself and the teachers and learners’ motives in using language choice during the interaction of BIPA. The data were collected via observation method and other advanced techniques such as uninvolved conversation observation technique, recording, and writing. Furthermore, the data were analyzed using comparative method and determinant-sorting technique. The instances of language choice which were found in the interaction of BIPA are 1) intra-language variation within Indonesian language i.e. formal and informal Indonesian, and English; 2) code switching; and 3) code mixing. The patterns of language choice were observed according to the levels of learning and the process of interaction. There were two patterns which were found such as situational and metaphorical switching. The factors that influenced the language choice are internal factor within the background of the learners’ language, and external factors within situation, topic of conversation, and purpose of speech. The kind of language choice was relevant with the levels of BIPA.
10 citations
Journal Article•
TL;DR: In this article, a fragment of discourse proclamation of the President of the Republic of Indonesia in the issuance of period November 2015 to January 2016 was used to investigate the role of the media in shaping the image of the president.
Abstract: Fokus penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan dimensi tekstual, (b) memaparkan praktik wacana, dan (c) memaparkan dimensi sosiobudaya dari pemberitaan Harian Suara Merdeka, Tabloid Tempo, dan Harian Republika dalam membentuk citra presiden.Pendekatan penelitian yang digunakan meliputi pendekatan metodologis dan teoretis. Pendekatan metodologis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan teoretis Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough. Ada tiga tahap analisis yang digunakan, yakni deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Data penelitian ini adalah penggalan wacana pemberitaan tentang Presiden Republik Indonesia dalam rentang masa penerbitan bulan November 2015 hingga Januari 2016. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, Harian Suara Merdeka lebih mengarah ke pembentukan citra positif bagi Presiden, dengan persentase citra positif 51,35%. Harian Republika juga condong ke pembentukan citra positif Presiden, melalui persentase 58,3%. Adapun Tabloid Tempo 66,67% condong ke pembentukan citra negatif bagi Presiden. Kedua, analisis praktik kewacanaan dipusatkan pada bagaimana teks diproduksi dan dikonsumsi. Harian Suara Merdeka, Harian Republika, dan Tabloid Kompas memiliki pertimbangan khusus dalam pemilihan isu yang akan disajikan kepada pembaca setiap harinya. Produksi teks berhubungan erat dengan ideologi wartawan dan tindakan yang hendak dicapai. Ketiga, teks berita yang diproduksi media dipengaruhi oleh teks, praktik wacana, dan praktik sosiokulturalThe focus of this study were (a) describe the textual dimension, (b) exposing the practice of discourse, and (c) exposing the sociocultural dimension of the preaching of Suara Merdeka, Tabloid Tempo and Republika newspaper in shaping the image of the president.The approach used in this study include the methodological and theoretical approaches. The methodological approach used is qualitative descriptive theoretical approaches Critical Discourse Analysis (AWK) Norman Fairclough. There are three stages of analysis used, the description, interpretation and explanation. This research data is a fragment of discourse proclamation of President of the Republic of Indonesia in the issuance of period November 2015 to January 2016.Based on research, obtained the following results. First, Suara Merdeka leads to the formation of a positive image for the President, with the percentage of 51.35% positive image. Republika newspaper also inclined to the formation of a positive image of the President, with the percentage of 58.3%. The Tabloid Tempo 66.67% incline to the formation of a negative image for the President. Second, the analysis of discourse practice focused on how the text is produced and consumed. Suara Merdeka daily, Republika and Kompas Tabloid has a special consideration in the selection of issues to be presented to the readers every day. Text production is closely linked to the ideology of journalists and actions to be achieved. Third, the text of the news produced media influenced by the text, discourse practice and socio-cultural practices.
6 citations
Journal Article•
TL;DR: Widodo et al. as discussed by the authors proposed a framework for penelitian to evaluate the performance of negara pejabat negara in the context of program talk show Mata Najwa.
Abstract: Pengguna bahasa yang wajib bertutur santun salah satunya adalah pejabat negara. Pejabat baru seperti Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Ganjar Pranowo telah memiliki daya tarik di mata masyarakat Indonesia baik dari segi integritas, kinerja, pola pikir, ideologi, maupun perilaku berbahasa. Salah satu wujud konkret dari struktur berpikir para pejabat tersebut berupa tuturan santun yang dapat diamati melalui program talk show Mata Najwa. Pemahaman maksud tuturan santun para pejabat sebagai upaya merekonstruksi ideologi apa yang direpresentasikan ketika mereka memroduksi tuturannya.
Penelitian ini difokuskan pada kajian representasi ideologi dalam tuturan santun para pejabat negara pada talk show Mata Najwa. Bertolak pada fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini meliputi (1) mengidentifikasikan wujud kesantunan, (2) mengidentifikasikan dimensi tuturan, (3) mendeskripsikan praktik kesantunan bertutur, (4) mengeksplanasikan alasan pejabat negara bertutur, (5) menjelaskan keterkaitan wujud kesantunan, dimensi tuturan, praktik kesantunan, dan alasan bertutur dengan representasi ideologi para pejabat negara dalam talk show Mata Najwa.
Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif prespektif AWK Norman Fairclough. Pengumpulan data dengan metode simak dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat serta wawancara dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan metode normatif untuk menganalisis tuturan santun dan AWK Fairclough yang terdiri atas tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Pada tahap interpretasi dilengkapi aspek kognisi sosial pemikiran Van Dijk. Kognisi sosial berupa kesadaran mental penutur yang berkaitan dengan latar belakang pengetahuan yang dimiliki.
Hasil penelitian ini meliputi (1) wujud kesantunan tuturan Joko Widodo, Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Ganjar Pranowo cenderung dominan mematuhi
v
bidal ketimbangrasaan sebab dalam tuturan, mereka berusaha memaksimalkan keuntungan secara bijaksana dengan tidak mementingkan diri sendiri dan meminimalkan biaya sosial. (2) dimensi tuturan ketiga pejabat berupa kosakata, gramatika dan struktur tekstual. Namun, terdapat perbedaan, untuk dimensi tuturan Jokowi cenderung dominan penyusunan kata, kelebihan kata, modalitas
‘keteramalan’. Sementara dimensi tuturan Ahok cenderung dominan kata informal dan modalitas ‘keharusan’. Dimensi tuturan Ganjar cenderung dominan penggunaan metafora, ekspresi eufemistik, kata formal dan informal, modalitas ‘kepastian’. Ketiga tokoh tersebut ditemukan pula pendayagunaan kosakata yang digunakan secara ideologis, evaluasi positif; gramatika berupa ketransitifan, kalimat negatif, kalimat aktif, modus deklaratif, pronimina ‘saya’ serta struktur teks eksposisi. Dimensi tutur didayagunakan para tokoh sebagai upaya menyampaikan maksud bertutur dan ideologi mereka. (3) praktik kesantunan ketiga pejabat berupa interpretasi dari penutur cenderung menunjukkan maksud yaitu kepedulian kepada rakyat, kejujuran, keadilan, penghormatan kepada rekan kerja dan pendukung, kinerja yang baik, dan kerendahatian. Adapula loyalitas terhadap partai ditemukan dalam tuturan Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. Hal tersebut disebabkan tuturan para tokoh mengarah pada keberpihakan kepada rakyat. Dari segi publik interpretasi cenderung berpihak dengan ketiga pejabat tersebut. (4) alasan bertutur ketiga pejabat dalam talk show Mata Najwa dapat dipengaruhi oleh faktor situasional, institusional, sosiokultural. (5) wujud kesantunan, dimensi tuturan, praktik kesantunan, dan alasan bertutur Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Ganjar Pranowo dapat menunjukkan representasi ideologi mereka yaitu ideologi kerakyatan.
Saran yang dapat disampaikan sebagai berikut. (1) peneliti lain yang tertarik dengan topik penulis, disarankan untuk melanjutkan penelitian ini sebagai kajian perbandingan representasi ideologi dengan subjek yang berbeda misalnya hakim, polisi, wartawan, (2) tuturan para pejabat negara masih memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut, tidak sebatas pada representasi ideologi, dapat pula analisis dari aspek daya pragmatik, implikatur, representasi kekuasaan dll, serta tidak sebatas dalam ranah talk show televisi saja, dapat pula dalam ranah berita, tajuk rencana, surat pembaca di media cetak, artikel berita di media online, pengamatan tuturan secara langsung.
5 citations
Journal Article•
TL;DR: In this paper, Wujud pelanggaran prinsip percakapan and parameter pragmatik dalam wacana Dodit Mulyanto berupa kesantunan, and faktor-faktor budaya, maksud/tujuan, situasi, etc.
Abstract: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud pelanggaran, pola pelanggaran, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi pelanggaran prinsip percakapan serta parameter pragmatik. Data dikumpulkan dengan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap, rekam, serta catat. Analisis data dilakukan menggunakan metode pragmatis teknik heuristik dan normatif. Wujud pelanggaran prinsip percakapan dan parameter pragmatik dalam wacana Dodit Mulyanto berupa pelanggaran prinsip kerja sama, prinsip kesantunan, tingkat jarak sosial, tingkat status sosial, dan tingkat peringkat tindak tutur. Pola pelanggaran prinsip percakapan dan parameter pragmatik pada struktur setup yakni attitude +topik+premis (pelanggaran prinsip kerja sama maksim cara; pelanggaran prinsip kesantuan maksim kebijaksanaan, kemurahhatian, keperkenanan, kerendahatian dan kesetujuan; pelanggaran tingkat jarak sosial dan tingkat status sosial). Pola pada punch yakni act out (pelanggaran prinsip kerja sama maksim kuantitas,maksim kualitas, dan maksim relevansi; pelanggaran prinsip kesantunan pada seluruh maksim;pelanggaran parameter pragmatik)+ mix + act out. Faktor-faktor yang melatarbelakangi pelanggaran tersebut yakni faktor budaya, maksud/tujuan, situasi, dan heckler.
5 citations
Journal Article•
TL;DR: Puisi Menolak Korupsi is a collection of poetry of Indonesian Poet which is included in poetry pamflet as mentioned in this paper, the poems are made in a parody form.
Abstract: Puisi Menolak Korupsi merupakan kumpulan puisi karya penyair Indonesia yang termasuk dalam puisi pamflet. Melalui Puisi Menolak Korupsi, para penyair Indonesia berusaha mengungkapkan kritik sosial yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia. Kritik yang diungkapkan oleh para penyair Indonesia dalam kumpulan Puisi Menolak Korupsi yaitu mengkritik penguasa atau pejabat Indonesia yang korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbol-simbol yang terdapat dalam Puisi Menolak Korupsi karya Penyair Indonesia, mendeskripsikan makna simbol-simbol yang terdapat dalam Puisi Menolak Korupsi karya Penyair Indonesia, dan mendeskripsikan makna yang terdapat dalam Puisi Menolak Korupsi karya Penyair Indonesia. Pendekatan penelitian ini adalah Pendekatan Semiotik. Teknik pengumpulan data dilakukan secara pembacaan semiotik tingkat pertama yaitu heuristik. Teknik analisis data dilakukan secara pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Simbol-siombol dalam Puisi Menolak Korupsi adalah simbol atau lambang warna, simbol atau lambang benda, simbol atau lambang bunyi, dan simbol atau lambang suasana. Makna simbol-simbol dalam Puisi Menolak Korupsi yaitu simbol yang bermakna pelaku korupsi, simbol yang bermakna keadaan negara Indonesia yang memburuk akibat korupsi, simbol yang bermakna kegiatan korupsi, simbol yang bermakna korupsi mengakibatkan rakyat hidup menderita, dan simbol yang bermakna balasan dan hukuman untuk pelaku korupsi. Makna Puisi Menolak Korupsia yaitu sindiran terhadap para penguasa yang secara cepat memperoleh harta dengan cara korupsi, kolusi, dan nepotisme, kritik terhadap penguasa yang mengatur pendidikan secara tidak benar, gambaran keadaan negara Indonesia dan kondisi rakyat Indonesia yang tidak baik akibat dari korupsi, dan hukuman yang sesuai bagi penguasa yang korupsi, kolusi, dan nepotisme.Puisi Menolak Korupsi is a collection of poetry of Indonesian Poet which is included in poetry pamflet. Through Puisi Menolak Korupsi the Indonesian poet try to express social criticism that related to phenomenon happens in Indonesia. Criticisms which are expressed by the Indonesian poet are made in a parody form. Criticisms which are expressed by Indonesian poet in Puisi Menolak Korupsi have the same theme, which is criticizing the corrupted Indonesian government. Corruption issue in Indonesia is considered to be problems that are difficult to overcome and can be said to be growing culprit. This research was conducted in order to make the reader easily understand the symbols presented in Puisi Menolak Korupsi. Issues which were examined in this study were what kinds of symbol was there, in Puisi Menolak Korupsi, what ere the meanings of the symbols found in Puisi Menolak Korupsi, and what was the meaning of Puisi Menolak Korupsi. The approach that was used in this study was the textual approach, which reviewing the symbols in Puisi Menolak Korupsi. The collecting data technique was done by reading the first level of semiotic, which was the heuristic reading. The data analysis technique was done by hermeneutic reading. The result of the study showed that there were symbols in Puisi Menolak Korupsi; they were the colour, the object symbol,and the atmosphere symbol.The meanings of the symbols found in Puisi Menolak Korupsi were related with corruption; they were the symbols of the corrupted people, symbol of the retrogressive Indonesia, symbol of the corruption activities, symbol of the effect of the corruption, symbol of the punishment for the corruptor.
5 citations
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors investigated how mass media constructed the image of teacher based on textual analysis through representation stage, and the analysis of the discourse practice was focused on production and consumption of text.
Abstract: Dalam penelitian ini dibahas dimensi tekstual, praktik kewacanaan, dan dimensi sosiokultural pemberitaan di Harian Suara Merdeka, Harian Republika, Harian Kompas, dan Tabloid Derap Guru dalam membentuk citra guru. Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan teoretis Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, Wujud citra guru di Harian Suara Merdeka cenderung positif dengan persentase 66,67%. Harian Republika juga condong ke pembentukan citra positif dengan persentase 60%. Adapun Harian Kompas 100% condong ke citra negatif bagi guru. Sebaliknya, Tabloid Derap Guru 100% mengarah ke pembentukan citra positif. Kedua, citra positif dan negatif tersebut ditentukan oleh praktik wacana yang terdapat di media massa yang bersangkutan. Ketiga, teks yang diproduksi media dipengaruhi oleh teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural.According to the study results, firstly, it was revealed how mass media constructed the image of teacher based on textual analysis through representation stage. Suara Merdeka daily news tended to shape positive image with the percentage of 66,67% compared to negative image of 33,33%. Republika daily news also had the same trend to shape positive image of teacher with the percentage of 60% and 40% of negative image. In addition, Kompas daily news had a tendency to shape a 100% negative image of teacher while Derap Guru tabloid had a 100% positive image. The percentage and the direction of the image of teacher was in accordance with the data collected from November 2015 to January 2016. Secondly, the analysis of the discourse practice was focused on production and consumption of text. Suara Merdeka, Republika, and Kompas daily news including Derap Guru Tabloid seemed to have certain considerations to select issues to be presented to the readers every day. Text production is closely linked to the ideology of the journalist and the enterprise. Derap Guru tabloid mostly wrote reports about teacher from PGRI view point. Meanwhile, SuaraMerdeka gave larger portion at various news about teacher. However, Republika and Kompas as a national daily news did not report teacher in detail. At the stage of text consumption, informants mostly delivered positive response to news about teacher at that daily news and tabloid. Thirdly, sociocultural practice dimension was analyzed on three levels; they are (1) situational, (2) institutional, (3) and social.
5 citations
Journal Article•
TL;DR: In this paper, a study was conducted to test the effectiveness of the method of spelling and methods SAS based interest in learning in learning skills read write commencement at class student 1 elementary school.
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan metode eja dan metode SAS berdasarkan minat belajar dalam pembelajaran keterampilan membaca menulis permulaan pada siswa kelas 1 sekolah dasar. Keterampilan membaca menulis permulaan membutuhkan latihan siswa dalam membaca dan menyusun huruf, suku kata, kata, dan kalimat yang benar. Melalui latihan membaca menulis permulaan, siswa dapat membaca dan menulis huruf, suku kata, kata dan kalimat sederhana dengan tepat. Tipe minat belajar yang berbeda juga perlu membutuhkan cara pengajaran yang berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pembelajaran yang cocok. Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode eja dan metode SAS.The purpose of this study was to test the effectiveness of the method of spelling and methods SAS based interest in learning in learning skills read write commencement at class student 1 elementary school. Skills read write commencement requires of exercise students in read and compose letters, syllables, words, and sentences are correct. Through practicing read write commencement, students can read and write letters, syllables, words and a simple sentence correctly. Type of interest in learning the different also need to require the different way of teaching. Therefore, it needs a suitable learning methods. The learning method is selected is a method of spelling and methods of SAS.
4 citations
Journal Article•
TL;DR: This paper found that the form of language selection, find the language selection strategy and identify the factors that underlying the language choice of industrialists in Ajibarang district of Banyumas regency.
Abstract: Pelaku industri di Kecamatan Ajibarang tidak hanya melakukan hubungan bisnis dengan pelaku industri setempat, tetapi juga dengan pelaku industri dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Fenomena yang terjadi akibat interaksi bisnis tersebut tidak sekadar menggunakan bahasa sehari-hari untuk berinteraksi dengan mitra bisnisnya. Pelaku industri membutuhkan strategi dalam berinteraksi. Salah satu strategi yang dikuasai oleh pengusaha adalah strategi pemilihan bahasa. Tujuan penelitian ini adalah menemukan wujud pilihan bahasa, strategi pilihan bahasa, dan mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi pilihan bahasa pengusaha industri di Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Data dikumpulkan dengan teknik simak dan wawancara. Dalam melakukan teknik wawancara diterapkan teknik sadap sebagai teknik dasarnya. Analisis data dilakukan dengan model interaktif. Berdasarkan hasil analisis data wujud pilihan bahasa pengusaha industri berupa 1) tunggal kode, 2) alih kode, dan 3) campur kode. Strategi pilihan bahasa yang digunakan oleh pengusaha Industri adalah 1) strategi memberikan penghormatan pada mitra tutur, 2) memberikan pilihan, 3) memperlihatkan keinginan penutur, 4) memberikan informasi secara tidak langsung, 5) menunjukan sikap pesimis pada mitra tutur, 6) memberi pujian pada mitra tutur, 7) memberikan dukungan, 8) memaksa dengan kalimat retoris, 9) mendramatisasikan peristiwa, dan 10) meyakinkan mitra tutur dengan sikap optimis. Faktor yang melatarbelakangi strategi pilihan bahasa adalah 1) untuk keakraban, 2) usia (mitra tutur lebih muda), 3) pengguna bahasa daerah yang sama, 4) kesetaraan kedudukan, 5) perubahan topik, 6) untuk mencapai tujuan, 7) penyesuaian bahasa, 8) penegasan, 9) keterbatasan kosakata, dan 10) penggunaan kosakata khusus.Various types of industries in this area, for example: tile industry, wood, sugar, poultry, and tofu. The businessman in Ajibarang not only do business relationship with local industry, but also with industry from various regions in Central Java. The industry players should have a strategy language selection. Language selection strategy carried out by industry players in Ajibarang not yet known, it is necessary to do further research. The purpose of this study is to found that the form of the language selection, find the language selection strategy and to identify the factors that underlying the language selection of industrialists in Ajibarang district of Banyumas regency. Data collected by methods refer to. In conducting the methods refer to, applied the technique of tapping as the basic technique. Data was analyzed using the interactive model. Based on the result of data analysis, it was found that the form of language selection found were: 1) a single code, 2) over the code, and 3) mixed code. The strategy of language selection in interaction that conducted by the industrialists: 1) Strategy paid tribute to the hearer, 2) giving selection, 3) shows the speakers desire, 4) giving information indirecctly, 5) shows pessimism on the interlocutors, 6) giving praise to interlocutors, 7) giving support, 8) forcing the rhetorical sentence, 9) dramatize events, and 10) reassure the interlocutors with optimistic attitude. Factors that underlying the language selection strategy 1) to familiarity, 2) age (opponents said the younger), 3) the use of traditional language, 4) equity position, 5) changes topic, 6) to reach the goal, 7) language adaptation, 8) confirmation, 9) limitation vocabulary, 10) the use of special vocabulary.
3 citations
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors describe the need, compiling principles, and test the effectiveness of enrichment books using the methods of research and development (R&D) which was adapted fromhis theory of Borg and Gall.
Abstract: Buku pengayaan merupakan bahan ajar yang penting sebagai pelengkap buku teks. Melihat fenomena yang terjadi, perlunya penanaman nilai-nilai kewirausahaan agar generasi sekarang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsi kebutuhan, menyusun prinsip-prinsip, dan menguji keefektifan buku pengayaan. Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) yang diadaptasi dari teorinya Borg dan Gall. Hasil penelitian ini yaitu buku pengayaan yang memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru, serta memenuhi prisip-prinsip pengembangan buku pengayaan. Berdasarkan hasil uji keefektifan,buku pengayaan ini efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. The book of enhancements into materials that are important as a complement of textbooks. See the occurred phenomena, the need for planting values entrepreneurship so that generation is now ready to face the Asean economic community (MEA). The purpose of this research that describe the need, compiling principles, and test the effectiveness of enrichment books. This research uses the methods of research and development (R&D) which was adapted fromhis theory of Borg and Gall. The results of this research that enrichment books that meet the needs of learners and teachers, as well as fulfilling the principle guiding the development of enrichment books . Based on the results of a test of the effectiveness of this effective enrichment, books used in learning to write the text of the procedure is complex.
3 citations
Journal Article•
TL;DR: In this article, an environment-based model of guided synectic to write poetry in students' moral building as a developmental product is presented. But the results showed that the average score of post test is better than that of pretest.
Abstract: Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model sinektik terpimpin berwawasan lingkungan pembelajaran menulis puisi dalam pembentukan moral siswa. Penelitian ini menggunakan desain Research and Development (R & D) yang terdiri atas: 1) tahap pendahuluan (studi literatur, analisis kebutuhan, dan deskripsi teori model); dan 2) tahap pengembangan model (penyusunan draf awal desain model, uji ahli, revisi draf awal, evaluasi dan penyempurnaan produk, serta penyusunan draf final). Hasil dari penelitian ini adalah model sinektik terpimpin pada pembelajaran menulis puisi berwawasan lingkungan dalam pembentukan moral siswa sekolah dasar sebagai produk pengembangan terbukti efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi berwawasan lingkungan. Hal tersebut tampak keberhasilan pada tes akhir yang menunjukkan nilai rata-rata siswa yang lebih baik dibandingkan dengan hasil tes awal. Nilai KKM kelas saat uji coba model mencapai ketuntasan 100%, sebelum uji coba ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 30% pada sekolah model I dan 37% pada sekolah model II.Dalam penggunaan model ini guru diharapkan memahami prinsip-prinsip model sinektik, kreatif dalam membimbing siswa pada saat siswa berada di lingkungan sekitar, dan mampu menumbuhkan sikap moral berbasis lingkungan. This research is conducted to develop environment-based model of guided synectic to write poetry in students’moral building. This research uses Reserach and Development Design consisting of two stages: 1) prelimenary study (literature study, need analysis, and description of model theory); and 2) development stage (developing preliminary draft of model design, expert validation, revision of preliminary draft, evaluation and revision of product, and final product writing). The result of the research is that the environment-based model of guided synectic to write poetry in students’moral building as a developmental product is proved to be effective in improving the result of the learning of environment-based writing poetry. It is shown that the average score of posttest is better than that of pretest. The scores over minimum passing grade reaches 100%. Meanwhile, before conducting tryout a few students have not yet reach the standard score, those are 30% in the modelling school I and 37% in the modelling school II. In implementing this model, teachers should understand the principles of synectic model, be creative in guiding students when they are in their surrounding environment, and be able to motivate environment-based moral attitudes.
3 citations
Journal Article•
TL;DR: In this paper, Tere Liye's Anak-anak-mamak serial novel by Tere LIye can be used as reference in understanding the world of children, particularly on personality and emotion.
Abstract: Novel serial Anak-anak Mamak karya Tere Liye dapat dijadikan acuan dalam pemahaman dunia anak, khususnya pada kepribadian dan emosi. Adanya kepribadian dan emosi yang dihadirkan setiap anak membuat topik ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaparkan tokoh utama, struktur kepribadian, struktur emosi, keterkaitan struktur kepribadian dan emosi tokoh utama, dan faktor kedua struktur. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Teknik pengumpulan data dilakukan secara pembacaan semiotik tingkat pertama yaitu heuristik. Teknik analisis data dilakukan secara pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan tokoh utama keempat novel adalah Burlian, Pukat, Eliana, dan Amelia. Eliana didominasi tiga struktur kepribadian. Tokoh Burlian didominasi struktur emosi berupa ingin tahu, Pukat berupa gembira, Eliana berupa amarah, sedangkan Amelia berupa gembira dan sedih. Tokoh Eliana didominasi struktur yang berkaitan antara kepribadian dan emosi. Kepribadian tokoh Eliana terbentuk karena faktor endogen dan lingkungan, sedangkan faktor emosi tokoh Eliana karena adanya perasaan yang dirasakan dan adanya perubahan dalam tingkah laku.Anak-anak Mamak serial Novel by Tere Liye can be used as reference in understanding the world of children, particularly on personality and emotion. Their personalities and emotions that are presented by each child make this topic interesting to be studied. The purpose of this research are, to describe and explain the main character, the personality structure of the main character, the emotional structure of the main character, the relationship between the personality and the emotional structure of the main character, and the second factors structure. The approach used in this study is the approach of literary psychology. The data was collected in a semiotic reading of the first level of heuristics. Technique of data analysis was done through the hermeneutics reading. The conclusion of this study is the main characters of the four novels are Burlian, Pukat, Eliana, and Amelia. Eliana was dominated by three personality structures. Burlian figure was dominated by the structure of emotions such as curiosity, Pukat figure is dominated by the structure of personality in the form of happiness, personality structure in Eliana figure was in the form of anger, while Amelia was in the form joy and sadness. The Eliana figure was dominated by structures which link between personality and emotions. Eliana characters' personalities formed due to endogenous and environmental factors, while the emotional factors in Eliana figure appeared for her feelings felt and the change in behavior.
TL;DR: In this paper, the authors of the novel RTJendela written by Asma Nadia discuss about the background of social and cultural life of society in the novel, namely the existence of two groups of people, namely, the poor and the rich one, social and culture life of the poor, education is unriecheable, expensive and halfwau school, the rules of religious life, culture of arranged marriage of parents, violence against children, education for children with special needs, a moral and unmoral attitude of society and group of band without drugs, and
Abstract: Latar belakang penelitian ini mengkaji tentang “Pandangan Dunia Pengarang dan Konteks Sosial Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) latar belakang kehidupan sosial budaya masyarakat dalam novel RTJ ialah adanya dua kelompok masyarakat yaitu kelompok masyarakat miskin dan masyarakat kaya, pendidikan mahal dan tidak terjangkau, kehidupan religius, budaya pernikahan yang diatur orang tua, kekerasan terhadap anak-anak, anak berkebutuhan khusus, sikap moral dan amoral masyarakat serta anak band tanpa napza, (2) pandangan dunia pengarang bahwa kemiskinan adalah ujian, meskipun hidup dalam deraan kemiskinan prinsip hidup yang baik harus tetap dipertahankan, (3) konteks sosial pandangan dunia pengarang, novel RTJ merupakan gambaran dari masyarakat Jakarta dan bangsa Indonesia. Pembaca dalam memaknai isi novel, disarankan mengambil hal-hal positif yang patut dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Bagi pendidik, persoalan-persoalan sosial dalam novel RTJ sangat baik untuk dijadikan bahan pembelajaran. This study discuss about “Novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia: A review of sociology of literature”. The result of this study shows that: (1) the background of social and cultural life of society in the novel RTJ is the existence of two groups of people, namely the poor and the rich one, social and cultural life of the poor and the rich, education is unriecheable, expensive and halfwau school, the rules of religious life, culture of arranged marriage of parents, violence against children, education for children with special needs, a moral and unmoral attitude of society and group of band without drugs, (2) point of view of the author that poverty is a test, although living in poverty flogging a good life principle must be maintained, (3) the class of people who represented the author is of the lower class ir poor people. The general public in defining the content of novel, suggested taking the positive things thar should be a guide in life. For educators, the social problems in novel RTJ are excellent for learning materials.
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors describe and explain the ritual forms of speech kebahasaaan natoni Timor indigenous ethnic communities, linguistic utterances, and cultural meaning contained in ritual speech in welcoming guests at the school.
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk kebahasaaan tuturan ritual natoni adat masyarakat etnis Timor, fungsi kebahasaan tuturan ritual natoni adat masyarakat etnis Timor dan makna budaya kebahasaan tuturan ritual natoni adat masyarakat etnis Timor. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori lingusistik kebudayaan. Teknik pengumpulan datamenggunakanteknik simak dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif dielektif. Hasil penelitian ditemukan berbagai bentuk kebahasaan, mencakup : bentuk kata, bentuk frasa, bentuk kalimat, bentuk wacana; fungsi kebahasaan, mencakup: fungsi informasional, fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi estetis, fungsi fatik; dan makna budaya kebahasaan yang terdapat dalam tuturan ritual natoni adat masyarakat etnis Timor dalam penyambutan tamu di sekolah.The purpose of this study is to describe and explain the ritual forms of speech kebahasaaan natoni Timor indigenous ethnic communities, linguistic utterances ritual function natoni etnis Timor indigenous communities and the cultural meaning of linguistic utterances natoni ritual indigenous ethnic communities Timor. The approach in this study using the approach of linguistic theory of culture. Data collection technique used see and interview techniques. In doing techniques refer, applied recording technique as the basic technique. Then proceed with the advanced technique in the form of free refer techniques involved capably, recording technique, and the technique of record. Furthermore, the technique of structured and unstructured interviews. Mechanical analysis of data using interactive models dielektif. The research found various forms of language, include: word a form, phrase form, form of sentences, form discourses, linguistic functions, include: informational function, expressive function, directive function, aesthetic function, phatic function; linguistic and cultural meaning contained in ritual speech natoni indigenous ethnic communities in welcoming guests at the school.
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors describe the form of language selection, the pattern of language accommodation, and the causes for language accommodation in the Commercial Sphere of Javanese-Chinese-Arabic Ethnics Community in Pekalongan.
Abstract: Masyarakat Kota Pekalongan merupakan multietnis dan multibahasa. Pemilihan bahasa dalam masyarakat multibahasa diperlukan agar komunikasi berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Pemilihan bahasa pada masyarakat multibahasa dapat berupa akomodasi bahasa. Proses akomodasi bahasa dilakukan dengan tujuan untuk menentukan bahasa mana yang sesuai digunakan pada peristiwa tutur dalam ranah perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud pilihan bahasa, pola akomodasi bahasa, faktor penyebab akomodasi bahasa, dan fungsi sosial akomodasi bahasa pada masyarakat Kota Pekalongan etnis Jawa–Tionghoa–Arab dalam ranah perdagangan. Data dikumpulkan dengan metode simak dan teknik sadap sebagai teknik dasarnya. Kemudian diteruskan dengan teknik lanjutan berupa teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode etnografi. Wujud pilihan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kota Pekalongan etnis Jawa–Tionghoa–Arab dalam ranah perdagangan meliputi tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode. Pola akomodasi bahasa yang dilakukan etnis Jawa–divergensi, Tionghoa–konvergensi dan Arab–konvergensi. Faktor penyebab terjadinya akomodasi bahasa masyarakat Kota Pekalongan etnis Jawa–Tionghoa–Arab dalam ranah perdagangan adalah status sosial, jarak sosial, usia, dan tujuan tuturan. Fungsi sosial akomodasi bahasa masyarakat Kota Pekalongan etnis Jawa–Tionghoa–Arab dalam ranah perdagangan adalah fungsi representasi, referensi, heuristik, interaksi, regulasi, instrumental, dan personal..Pekalongan has multi-ethnics and multi-languages society. Selection of the language in a multilingual society is needed in order to run in accordance with the purpose of communication. The language selection can be in a form of multilingual community language accommodation. Language accommodation process is conducted in order to determine where the appropriate language is used in speech events in commercial context.The purpose of this study were to describe the form of language selection, to describe the pattern of language accommodation, to describe the causes of language accommodation, and to describe the social function of language accommodation in the Commercial Sphere of Javanese-Chinese-Arabic Ethnics Community in Pekalongan.The data were collected by using observation method by applying the technique of tapping as the basic technique. Then continued with advanced techniques such as observe-involve-participate, free observe-involve-participate, recording techniques, and taking notes. The data were analyzed by using ethnographic methods.The results of this study were the form of language selection in the commercial sphere of Javanese-Chinese-Arabic Ethnics Community in Pekalongan are single language, code switching and code-mixing. The pattern of language accommodation are divergence and convergence. The factors causing language accommodation in the community are a social status, social distance, age, and purpose of the speech. The social function of language accommodation in the commercial sphere of Javanese-Chinese-Arabic Ethnics Community in Pekalongan are representational function, referential, heuristics, interactional, regulation, instrumental, and personal.
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors developed a writing ketoprak scripts supplementary book by applying the principles of discovery learning, which was achieved through a method of educational R & D by Dick & Carey model.
Abstract: Kajian lapangan menunjukkan, nilai menulis naskah ketoprak mahasiswa lebih rendah dibandingkan nilai pada kompetensi menulis lainnya. Kondisi ini sebagai dampak minimnya buku ajar menulis naskah ketoprak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan menulis naskah ketoprak sekaligus menyajikan validitas dan keefektifan produk penelitian. Penelitian ini mengembangkan buku pengayaan menulis naskah ketoprak dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran penemuan. Penelitian ini dicapai melalui teknik educational R & D adaptasi model Dick & Carey. Hasil penelitian disajikan dalam tiga hal. (1) Kajian lapangan menunjukan adanya kebutuhan lapangan terhadap buku pengayaan menulis naskah ketoprak yang mampu meningkatkan minat, kreatifitas, dan keterampilan menulis naskah ketoprak. (2) Penyusunan prototipe produk dikembangkan berdasarkan strategi aplikasi pembelajaran penemuan. (3) Produk penelitian memiliki validitas isi yang memuaskan. Produk terbukti efektif meningkatkan kompetensi menulis naskah ketoprak dengan t hitung (-91.622) dan taraf signifikansi (α 0.000). Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan teoretis bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti lainnya. Field studies showed, students score of writing ketoprak script is lower than score at the other writing competence. This condition arises as a result of the lack of writing ketoprak script reference book. Therefore, this study aims to: develop the writing ketoprak scripts supplementary book while presents the validity and effectiveness of products . These research developed the writing ketoprak scripts supplementary book by applying the principles of discovery learning. Research is achieved through a method of educational R & D by Dick & Carey model. Results of the study are presented in three domains. (1) The field studies showed the needs of writing ketoprak script supplementary book were able to increase interest, creativity, and skill of writing ketoprak script. (2) Prototype products developed based discovery learning strategy. (3) the product has satisfactory content validity. Product proven effective in improving the competence of writing a ketoprak script with t (-91.622) and the significance level ( α 0000). Therefore, the r esults of the study can be used as a theoretical reference for students, lectures , and other researchers.
Journal Article•
TL;DR: In this article, the authors focused on the needs of the students and teachers associated with the development of teaching materials text reading novels through simplification, compiling the characteristics of text reading reading novels in Java through simplifying, models making novel that Jemini, Asmarani, and the Pawestri Pejuwang works soeparto Brata as material instructional text reading novel in high school.
Abstract: Penelitian Bahan ajar teks novel berbahasa Jawa melalui simplifikasi dikembangkan atas persepsi kebutuhan peserta didik dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan peserta didik dan guru berkaitan dengan pengembangan bahan ajar membaca teks novel melalui simplifikasi, menyusun karakteristik bahan ajar membaca teks novel berbahasa Jawa melalui simplifikasi, membuat model novel yaitu Jemini, Asmarani, dan Para Pawestri Pejuwang karya Suparto Brata sebagai bahan ajar membaca teks novel di SMA, dan memperoleh keefektifan menggunakan bahan ajar membaca teks novel melalui simplifikasi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan Research and Development (R&D) oleh Borg and Gall yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Langkah penelitian Borg and Gall diadaptasi menjadi tujuh tahap, yakni analisis teoretis dan praktis, analisis kebutuhan pengembangan menurut persepsi guru dan peserta didik, penyusunan draf produk, uji ahli, revisi produk, uji keefektifan produk, revisi hasil uji penggunan produk pengembangan. Hasil uji keefektifan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bergas menunjukkan ada peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes pembelajaran membaca teks novel melalui simplifikasi. Uji t hitung = 9,734, sedangkan t tabel =2,00. Artinya t hitung > t tabel. Maka dapat dikatakan produk tersebut efektifNovel text teaching materials through simplification Javanese developed on the perception of the needs of learners and teachers.This study aims to determine the needs of the students and teachers associated with the development of teaching materials text reading novels through simplification, compiling the characteristics of teaching materials text reading novels in Java through simplification, models making novel that Jemini, Asmarani, and the Pawestri Pejuwang works soeparto Brata as material instructional text reading novels in high school, and obtain the effectiveness of using text reading novel teaching materials through simplification. the approach taken in this study is the approach to research and Development (R & D) by Borg and Gall tailored to the needs of research.Step study Borg and Gall adapted into seven stages, namely the analysis of theoretical and practical, analysis of development needs as perceived by teachers and learners, the drafting of the product, test expert, product revision , test the effectiveness of the product, the revised test results of use of the product development.The results of the effectiveness test conducted in SMA Negeri 1 Bergas showed no increase in the average value of pretest and posttest learning to read text novel through simplification.Test t = 9.734, while t table = 2.00.This means that t> t table.So we can say the product is effective.
Journal Article•
TL;DR: In this paper, the authors describe the development needs enrichment books, compiling principles of enrichment books and prepare a prototype book enriching, and test the effectiveness of the enrichment books on a limited scale.
Abstract: Pengembangan buku pengayaan merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran. Buku pengayaan menulis teks laporan hasil observasi dikembangkan atas persepsi kebutuhan peserta didik dan guru, serta ketersediaan buku pengayaan yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi kebutuhan pengembangan buku pengayaan, menyusun prinsip-prinsip buku pengayaan, menyusun prototipe buku pengayaan, dan menguji keefektifan buku pengayaan tersebut dalam skala terbatas. Muatan kearifan lokal diberikan pula guna menggugah kesadaran peserta didik untuk lebih mencintai budayanya. Muatan nilai-nilai kearifan lokal diintegrasikan dalam teks-teks yang terdapat dalam buku pengayaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development (R&D) dari Borg and Gall. Langkah penelitian Borg and Gall diadaptasi menjadi tiga tahap, yakni penelitian, pengembangan, dan pengujian. Hasil penelitian ini didasarkan pada hasil angket kebutuhan pengembangan buku pengayaan menurut persepsi guru dan peserta didik yang selanjutnya disusun menjadi prinsip-prinsip pengembangan buku. Prinsip-prinsip tersebut meliputi prinsip pengorganisasian isi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika. Hasil uji keefektifan yang dilakukan di kelas X-MIPA10 SMA Negeri 1 Semarang menunjukkan ada peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang bermuatan kearifan lokal. Uji t hitung = 11,010, sedangkan t tabel = 2,00. Artinya t hitung > t tabel. Maka dapat dikatakan produk tersebut efektif.The development of enrichment books are one of the innovations in learning. Enrichment book in writing a report text of observation result was developed on the perception of the needs of learners and teachers, as well as the availability of books enrichment inadequate. This study aims to describe the development needs enrichment books, compiling principles of enrichment books, prepare a prototype book enriching, and test the effectiveness of the enrichment books on a limited scale. Payload local wisdom given also to raise awareness of students to love the culture. Payload values local knowledge are integrated in the texts contained in the book of enrichment. This study research design Research and Development (R & D) from Borg and Gall. Borg and Gall research step was adapted into three stages: research, development, and testing. The results of this study are based on the results of questionnaires enrichment guide development needs as perceived by teachers and learners which then compiled into a book development principles. Such principles include the principle of organizing the content, presentation material, language and legibility, and graphics. Effectiveness test results done in class X-MIPA10 SMAN 1 Semarang showed no increase in the average value of pretest and posttest learning to write text-laden report on the observation of local wisdom. Test t = 11.010, while t table = 2.00. This means that t> t table. So we can say the product is effective.