scispace - formally typeset
Search or ask a question
Journal ArticleDOI

Pengaruh Bahan Ajar Multimedia Terhadap Hasil Belajar Dan Persepsi Mahasiswa Pada Matakuliah Kimia Organik I

01 Apr 2016-Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (State University of Malang)-Vol. 1, Iss: 4, pp 746-751
TL;DR: This study aimed to investigate the effect of multimedia teaching materials to students’ learning outcomes and perceptions in organic chemistry I courses and the results obtained were very positive with an increase to the learning outcomes.
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia terhadap hasil belajar dan persepsi mahasiswa pada matakuliah kimia organik I. Sebanyak 31 mahasiswa sebagai sampel diberikan pretes dan postes, serta angket untuk mengetahui reaksi mereka terhadap bahan ajar multimedia. Hasil yang diperoleh sangat positif dengan menghasilkan peningkatan terhadap hasil belajar. Mahasiswa merasa senang, termotivasi, dan tertarik untuk belajar kimia organik I dengan bahan ajar multimedia. Mahasiswa berharap pembelajaran lainnya bisa menggunakan multimedia. This study aimed to investigate the effect of multimedia teaching materials to students’ learning outcomes and perceptions in organic chemistry I courses. There were 31 university students as a sample that given pre-and posttest, and a survey to ascertain their reactions toward the multimedia teching material. The results obtained were very positive with an increase to the learning outcomes. Students felt happy, motivated, interested in learning organic chemistry I with multimedia teaching material. Students expected that the other learning could used multimedia.

Content maybe subject to copyright    Report

746
Tersedia secara online
EISSN: 2502-471X
Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Volume: 1 Nomor: 4 Bulan April Tahun 2016
Halaman: 746751
PENGARUH BAHAN AJAR MULTIMEDIA TERHADAP
HASIL BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA PADA
MATAKULIAH KIMIA ORGANIK I
Mohammad Arfi Setiawan, I Wayan Dasna, dan Siti Marfu’ah
Pendidikan Kimia Pascasarjana-Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang 5 Malang. E-mail: marfizstwn@yahoo.com
Abstract: This study aimed to investigate the effect of multimedia teaching materials to
students’ learning outcomes and perceptions in organic chemistry I courses. There were 31
university students as a sample that given pre-and posttest, and a survey to ascertain their
reactions toward the multimedia teching material. The results obtained were very positive with
an increase to the learning outcomes. Students felt happy, motivated, interested in learning
organic chemistry I with multimedia teaching material. Students expected that the other
learning could used multimedia.
Keywords: perception, multimedia, teaching material, organic chemistry
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia terhadap
hasil belajar dan persepsi mahasiswa pada matakuliah kimia organik I. Sebanyak 31
mahasiswa sebagai sampel diberikan pretes dan postes, serta angket untuk mengetahui reaksi
mereka terhadap bahan ajar multimedia. Hasil yang diperoleh sangat positif dengan
menghasilkan peningkatan terhadap hasil belajar. Mahasiswa merasa senang, termotivasi, dan
tertarik untuk belajar kimia organik I dengan bahan ajar multimedia. Mahasiswa berharap
pembelajaran lainnya bisa menggunakan multimedia.
Kata kunci: persepsi, multimedia, bahan ajar, kimia organik
Secara umum, materi kimia berupa konsep yang menjelaskan hal-hal abstrak sehingga dalam memahaminya membutuhkan
penggunaan representasi tingkat makroskopis, submikroskopis dan simbolik. Namun, penggunaan ketiga representasi tersebut
tidak terlaksana dengan baik dalam pembelajaran yang mengakibatkan kesulitan dalam memahami suatu konsep, sehingga hasil
belajar yang diperoleh mahasiswa rendah. Gabel (1993) menyatakan beberapa kesulitan yang sering terjadi dalam memahami
kimia yaitu (1) pengajaran kimia biasanya hanya menekankan tingkat simbolik dan pemecahan masalah, (2) pengajaran kimia
yang berlangsung pada tingkat makroskopik, submikroskopik, dan simbolik tidak disertai dengan penjelasan mengenai
hubungan antara ketiga jenis tingkatan tersebut, serta fenomena yang diajarkan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Upaya peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan memasukkan multimedia ke dalam bahan ajar sehingga
menjadi bahan ajar multimedia. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dan
pembelajar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Depdiknas, 2008). Sedangkan definisi multimedia menurut
Smaldino dkk. (2005) merupakan penggunaan berbagai macam format media (program berbasis komputer) seperti audio, video,
grafik, teks, animasi dan lain sebagainya secara bersamaan dalam satu kemasan yang utuh dan sinergis untuk dapat memberikan
presentasi atau pembelajaran mandiri. Bahan ajar multimedia merupakan suatu bahan yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan memadukan berbagai media audio, video, grafik, teks, animasi dan lain sebagainya secara bersamaan. Hasrul
(2011) menyebutkan bahwa penggunaan multimedia diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar mahasiswa, membantu keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian mahasiswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang
diberikan, pembelajaran menjadi lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar mahasiswa
sehingga mahasiswa tidak bosan dan tidak bersikap pasif.
Multimedia efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat membuat pembelajaran lebih menarik. Jennings dkk.
(2007) mengatakan bahwa menggunakan modul berbasis multimedia dalam kimia fisika menghasilkan peningkatan nilai yang
signifikan dari siswa. Sementara itu, Muchson (2011) mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif topik gaya antar
molekul. Hasil pengembangan tersebut efektif membantu mahasiswa dalam pembelajaran topik gaya antar molekul.
Penggunaan multimedia dalam matakuliah Kimia Organik I masih langka. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya
publikasi tentang topik tersebut. Salah satu publikasi yang memuat multimedia dalam pembelajaran Kimia Organik yaitu Azziz
dkk. (2013) yang menggunakan modul IMCM (Interactive Multimedia Chemistry Module) pada pembelajaran Kimia Organik
materi mekanisme reaksi S
N
1 dan S
N
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modul multimedia sangat membantu

747 Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 4, Bln April, Thn 2016, Hal 746751
dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pengajaran dan pembelajaran kimia termasuk Kimia Organik. Hasil belajar
mahasiswa yang menggunakan modul IMCM lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak menggunakan modul tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia terhadap hasil belajar dan persepsi
mahasiswa dalam pembelajaran Kimia Organik I. Menurut Rakhmat (2000) persepsi merupakan pengalaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan. Sedangkan menurut Sabri
(1993), persepsi merupakan proses individu untuk dapat mengenali objek-objek dan fakta-fakta objektif menggunakan alat-alat
indera.
Menurut Sobur (2011), beberapa faktor yang memengaruhi persepsi, antara lain (1) intensitas rangsangan; rangsangan
yang lebih intensif akan mendapatkan lebih banyak tanggapan, (2) ukuran; ukuran benda-benda yang lebih besar akan lebih
menarik perhatian karena lebih cepat dilihat, (3) kontras; hal-hal yang berbeda dari yang biasa dilihat akan cepat menarik
perhatian, (4) gerakan; hal-hal yang bergerak akan lebih menarik perhatian, (5) ulangan; hal-hal yang berulang dapat menarik
perhatian, (6) keakraban; hal-hal yang akrab atau dikenal akan lebih menarik perhatian dan (7) sesuatu yang baru; sesuatu yang
baru juga menarik perhatian.
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu one group pretest posttest design dengan memberikan
perlakuan terhadap sampel berupa pembelajaran dengan bahan ajar multimedia yang telah dikembangkan menggunakan model
Huang (2005). Ada empat topik Kimia Organik I dalam bahan ajar multimedia yaitu Analisis Unsur Penyusun Senyawa
Organik, Ikatan dan Struktur Lewis, Resonansi dan Struktur Senyawa Organik. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
(N = 31) yang terdaftar dalam Kimia Organik I. Mahasiswa diberi pretes sebelum belajar dengan bahan ajar multimedia dan
selanjutnya diberikan postes untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia terhadap hasil belajar. Selain itu, diberikan
angket yang berisi pernyataan positif dan negatif tentang bahan ajar multimedia yang dapat dilihat pada Tabel 3 untuk
mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia terhadap persepsi mahasiswa. Angket diukur dalam skala Likert dari 1 (tidak
setuju) sampai 4 (sangat setuju) untuk mengukur sikap dan tanggapan mereka terhadap materi pengajaran multimedia. Data
pretes dan postes dianalisis dengan melihat Gain ternormalisasi yang dihitung dengan rumus 


. Kriteria N-Gain dari Hake (1998) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria N-Gain (Hake, 1998)
Tingkat
Nilai N-Gain
Tinggi
≥0,7
Sedang
0,7> N-Gain
≥0,3
Rendah
<0,3
Instrumen pengukuran yang digunakan berupa soal uraian sebanyak 5 soal dan angket persepsi. Sebelum digunakan
sebagai instrumen penelitian, instrumen tes dilakukan uji validitas yang berupa validitas isi dan butir soal serta uji reliabilitas.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3, sedangkan hasil uji reliabilitas soal tes sebesar 0,649. Menurut Arikunto
(2010), reliabilitas soal sebesar 0,649 termasuk kriteria tinggi. Oleh karena itu, soal tes uraian dapat dikatakan reliabel untuk
digunakan dalam penelitian.
Tabel 2. Hasil Validasi Isi Soal
Tabel 3. Hasil Validasi Butir Soal
Nomor Soal
Pearson Correlation
Keterangan
Soal 1
0,531
Valid
Soal 2
0,720
Valid
Soal 3
0,538
Valid
Soal 4
0,732
Valid
Soal 5
0,607
Valid
Hasil
(%)
Keterangan
97,78
Sangat tinggi

Setiawan, Dasna, Marfu’ah Pengaruh Bahan Ajar748
0
20
40
60
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Seri1 Seri2
pretes
postes
0,50
0,47
0,71
0,74
0,69
0,58
0,57
0,71
0,70
0,48
0,27
0,37
0,37
0,52
0,38
0,77
0,56
0.75
0,62
0,37
0,71
0,50
0,59
0,36
0,57
0,44
0,65
0,56
0,17
0,54
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
HASIL
Multimedia mengintegrasikan objek media, seperti teks, grafik, video, animasi, dan suara untuk mewakili dan
menyampaikan informasi yang memiliki potensi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Crichton & Kopp, 2006). Gambar 1
menunjukkan fitur interaktif dan bentuk molekul yang menggunakan gambar tiga dimensi. Selain berbagai media, unsur
konstruktif juga dimasukkan dalam bahan ajar yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan awal sebelum masuk ke suatu
konsep atau materi. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk berpikir, menemukan konsep, serta mengingat konsep/materi yang
sudah diajarkan pada matakuliah sebelumnya.
Gambar 1. Salah Satu Tampilan dalam Bahan Ajar Multimedia Topik Struktur Senyawa Organik
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pretes dan postes mahasiswa yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Hasil N-gain menunjukkan bahwa N-gain tertinggi mahasiswa sebesar 0,77 dan terendah 0,17. Sebanyak 22,5% mahasiswa
memperoleh peningkatan N-gain tinggi, sebesar 78,97% N-gain sedang dan 6,5% N-gain rendah. N-gain setiap mahasiswa
dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 2 Peningkatan Hasil Pretes dan Postes Mahasiswa
Gambar 3 N-Gain Mahasiswa
0,59
0,59
N-Gain
Mahasiswa

749 Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 4, Bln April, Thn 2016, Hal 746751
Rata-rata hasil pretes dan postes mahasiswa secara berturut-turut yaitu 17,76 dan 61,97. Berdasarkan hasil tersebut
diperoleh peningkatan rata-rata (gain scorer) sebesar 44,21. Gain ternormalisasi dari gain scorer rata-rata postes dan pretes
sebesar 0,54 yang dapat dilihat pada Tabel 4. Menurut Hake (1998) nilai N-Gain 0,54 termasuk kategori sedang.
Tabel 4. Hasil Belajar (pretes dan postes) dan N-Gain
N
Rata-rata
(pretes)
Rata-rata
(postes)
Rata-rata (gain
score)
Gain
ternormalisasi
31
17,76
61,97
44,21
0,54 (sedang)
Hasil persepsi mahasiswa terhadap bahan ajar multimedia dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, sikap mahasiswa
setelah menggunakan bahan ajar multimedia, sikap mahasiswa terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar multimedia, dan
pemahaman mahasiswa terhadap materi setelah menggunakan bahan ajar multimedia.
1. Sikap mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar multimedia
Hasil angket menunjukkan bahwa setelah menggunakan bahan ajar multimedia, mahasiswa merasa senang, dan
termotivasi dalam belajar. Sebanyak 77,42% mahasiswa sangat setuju dan 22,58% setuju dengan pernyataan Saya merasa
senang belajar dengan bahan ajar multimedia interaktif ”. Sedangkan sebanyak 48,39% mahasiswa sangat setuju; 48,39% setuju
dan 3,23% kurang setuju dengan pernyataan “Saya merasa termotivasi untuk belajar dengan adanya bahan ajar multimedia
interaktif ”. Sebaliknya hampir 100% mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan negatif dari kedua pernyataan tersebut. Setelah
menggunakan bahan ajar multimedia, mahasiswa menganggap bahwa tampilan bahan ajar multimedia sudah menarik dan
susunan kalimat serta bahasa yang digunakan dalam bahan ajar multimedia interaktif sudah jelas dan mudah dipahami. Sikap
mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar multimedia secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sikap Mahasiswa Setelah Menggunakan Bahan Ajar Multimedia
No
Pernyataan
Persentase
4
3
2
1
1
Saya merasa senang belajar dengan bahan ajar multimedia interaktif
77,42
22,58
2
Saya merasa tidak senang belajar dengan bahan ajar multimedia interaktif
3,23
96,77
3
Saya merasa termotivasi untuk belajar dengan adanya bahan ajar multimedia
interaktif
48,39
48,39
3,23
4
Saya merasa kurang termotivasi untuk belajar dengan adanya bahan ajar
multimedia interaktif
3,23
96,77
5
Tampilan bahan ajar multimedia interaktif menarik
61,29
35,48
3,23
6
Saya merasa susunan kalimat dan bahasa yang digunakan dalam bahan ajar
multimedia interaktif sudah jelas dan mudah dipahami
54,84
41,94
3,23
2. Sikap mahasiswa terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar multimedia
Hasil angket menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar multimedia menyenangkan dan menarik.
Sebanyak 61,29% mahasiswa sangat setuju dan 38,71% setuju dengan pernyataan Adanya fitur interaktif dalam bahan ajar
membuat pembelajaran menyenangkan ,sedangkan sebanyak 61,29% mahasiswa sangat setuju dan 38,71% setuju dengan
pernyataan Saya merasa pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif lebih menarik”. Sebaliknya hampir 100%
mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan negatif dari kedua pernyataan tersebut. Selain itu menurut mahasiswa, media yang
dikembangkan dapat meningkatkan partisipasi aktif dalam pembelajaran yang diketahui dari 93,55% mahasiswa setuju dengan
hal tersebut. Sebanyak 100% mahasiswa mengharapkan pembelajaran dalam matakuliah dapat menggunakan bahan ajar
multimedia atau yang sejenis. Sikap mahasiswa terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar multimedia secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sikap Mahasiswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Bahan Ajar Multimedia
No
Pernyataan
Persentase
4
3
2
1
1
Adanya fitur interaktif dalam bahan ajar membuat pembelajaran menyenangkan
61,29
38,71
2
Adanya fitur interaktif dalam bahan ajar membuat pembelajaran kurang menyenangkan
6,45
93,55
3
Saya merasa pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif lebih menarik
61,29
38,71
4
Saya merasa pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif kurang menarik
100
5
Media yang dikembangkan dapat meningkatkan partisipasi aktif saya dalam pembelajaran
48,39
45,16
6,45
6
Saya mengharapkan pembelajaran-pembelajaran selanjutnya dapat menggunakan bahan
ajar multimedia interaktif atau yang sejenis
74,19
25,81

Setiawan, Dasna, Marfu’ah Pengaruh Bahan Ajar750
3. Pemahaman mahasiswa terhadap materi setelah menggunakan bahan ajar multimedia
Hasil angket menunjukkan bahwa setelah menggunakan bahan ajar multimedia mahasiswa memahami materi.
Sebanyak 51,61% mahasiswa sangat setuju dan 48,39% setuju dengan pernyataan Saya merasa memahami materi yang
disajikan dengan bahan ajar multimedia interaktif ”. Sebaliknya hampir 100% mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan
negatif dari pernyataan tersebut. Menurut mahasiswa, adanya gambar, animasi dan video membantu pemahaman materi yang
diketahui dari 100%% mahasiswa setuju dengan hal tersebut. Sebanyak 96,78% mahasiswa menyatakan bahwa bahan ajar
multimedia memudahkan dalam pemahaman materi secara mandiri. Pemahaman mahasiswa terhadap materi setelah
menggunakan bahan ajar multimedia secara rinci dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pemahaman Mahasiswa terhadap Materi Setelah Menggunakan Bahan Ajar Multimedia
No
Pernyataan
Persentase
4
3
2
1
1
Saya merasa memahami materi yang disajikan dengan bahan ajar
multimedia interaktif
51,61
48,39
2
Saya merasa kurang memahami materi yang disajikan dengan bahan ajar
multimedia interaktif
3,23
96,77
3
Adanya gambar, animasi, dan video membantu pemahaman terhadap materi
77,42
22,58
4
Bahan ajar multimedia interaktif memudahkan saya memahami materi secara
mandiri
58,07
38,71
3,23
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pretes dan postes terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran
menggunakan bahan ajar multimedia. Bahan ajar multimedia berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar yang diketahui dari
nilai gain ternormalisasi yang termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,54. Hasil ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang mengatakan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa bahan ajar multimedia membuat mahasiswa senang dan termotivasi
dalam belajar, menyenangkan dan menarik selama pembelajaran serta memahami materi yang disajikan dengan bahan ajar
multimedia. Selain itu, bahan ajar multimedia meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dan memudahkan mahasiswa dalam
memahami materi secara mandiri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Smaldino, dkk. (2005) mengenai keuntungan
penggunaan multimedia. Menurutnya, multimedia memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan berulang-ulang.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa adanya gambar, animasi dan video membantu pemahaman mahasiswa terhadap
materi yang disampaikan. Menurut Mayer (2003) mahasiswa akan belajar lebih dalam dari teks dan gambar daripada teks saja.
Moreno & Duran (2004) menambahkan bahwa hal tersebut karena pengetahuan yang diproses dari dua saluran lebih besar
daripada yang diproses dari satu saluran. Menurut Smaldino dkk. (2005), program animasi dalam multimedia dapat
dimanfaatkan untuk menunjukkan simulasi proses dinamis suatu objek konkret maupun abstrak, sehingga memberikan
pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan seolah-olah melihat secara langsung objek yang sedang dipelajari. Penggunaan
gambar, animasi dan video atau yang biasa disebut multimedia dapat membantu pemahaman mahasiswa terhadap materi kimia
khususnya Kimia Organik I karena dengan penggunaan berbagai multimedia representasi tingkat makroskopis, submikroskopis
dan simbolik dapat ditampilkan secara maksimal. Menurut Johnstone (1993), representasi makroskopik merupakan representasi
kimia yang diperoleh melalui pengamatan terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat dan dipersepsi oleh panca indra atau
dapat berupa pengalaman sehari-hari pembelajar. Representasi submikroskopik yaitu representasi kimia yang menjelaskan
tentang struktur dan proses pada level partikel (atom/molekular) terhadap fenomena makroskopik yang diamati. Representasi
simbolik yaitu representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu berupa rumus kimia, diagram, gambar, persamaan
reaksi, stoikiometri dan perhitungan matematik. Ketika hubungan terbentuk antara tiga tingkat representasi tersebut, mahasiswa
lebih mudah memahami dan mudah belajar dalam kimia.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajar multimedia dalam
pembelajaran meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selain itu bahan ajar multimedia membuat mahasiswa senang dan
termotivasi dalam belajar, menyenangkan dan menarik selama pembelajaran, meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dan
memudahkan mahasiswa dalam memahami materi secara mandiri. Adanya gambar, animasi dan video membantu pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.

Citations
More filters
Journal ArticleDOI
30 Jun 2020
TL;DR: In this article, a study was conducted using the application of contructivism-based students worksheet in organic chemistry II subject to increase students activities and their learning outcomes, the results showed that average values of student activity for each subject namely aldehyde-ketones, carboxylic acids, amines and free radicals were at 37%, 37, 37, 30, 36%.
Abstract: Information gained from lecturers of organic chemistry study program in chemical education Riau University, student activities and learning outcomes are still relatively low. The researchers believe that contructivism -based students’ worksheet as a new learning method is needed to overcome the problem. The study was conducted using the application of contructivism-based students worksheet in organic chemistry II subject to increase students activities and their learning outcomes.The data were collected by observation and test. Statistics descriptive qualitative and quantitative were used to analyze the data. The data of learning outcomes were analyzed by Shapiro- Wilks normality, Wilcoxon hypothesis test and paired samples test. The result showed that average values of student activity for each subject namely aldehyde-ketones, carboxylic acids, amines and free radicals were at 37%, 37%, 30%, 36%. The result from wilcoxon and paired samples test, with significant test 0,000 < 0,05 showed that student learning outcomes on organic chemistry II subject by constructivism-based students’ worksheet was improved, It can be seen from average value of the pre-test and post-test were at 19.77; 72.15, respectively.

4 citations

Journal ArticleDOI
01 Jan 2018
TL;DR: Based on the results of the study, the manufacture of interactive multimedia on this Android system has the potential to be applied to the learning of organic chemistry especially on the aromatic compound subject.
Abstract: Some organic chemistry lectures material is abstract. The lack of development of appropriate learning media has become one of the causes of the difficulty of the student in understanding organic chemistry. The purpose of this study is to create interactive multimedia that can facilitate students in studying the material of organic chemistry course especially on the concept of aromatic compound. To support this research, methods of Research and Development used in this study. Stages of research done with the development of design and manufacture of applications on the Android operating system and analyse the results of limited trials. Based on the results of the study, the manufacture of interactive multimedia on this Android system has the potential to be applied to the learning of organic chemistry especially on the aromatic compound subject. It is because the existence of interactive multimedia makes it easier for the student to study organic chemistry especially on the concept of aromatic compound.

3 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article , a sports biomechanics module based on literacy skills to improve conceptual understanding and determine how student responses affect student concept understanding was developed using the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).
Abstract: This study aims to determine the results of developing a sports biomechanics module based on literacy skills to improve conceptual understanding and determine how student responses affect student concept understanding. This module was developed using the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Before testing, the module must be validated. The results of the material expert validation obtained a score of 4, which was in the excellent category. The media expert validation obtained a score of 4, which was in the excellent category. Moreover, the results of language validation also obtained a score of 4, which means excellent. The results of trials conducted on 90 students showed a positive response where 60% of students stated that this product was good to use. The results of the product effectiveness test were carried out by looking at the effect of the response with the understanding of students' concepts using regression testing. The results of the simple linear regression test showed results of 54.1% on the coefficient of determination which indicated that there was an effect of student responses on understanding the concept. So that the use of this biomechanics module is effective for use in the learning process.

2 citations

Journal ArticleDOI
19 Nov 2018
TL;DR: In this article, the authors examined the validity of Natural Science teaching materials for fifth grade of elementary school and found that the level of validity of LC7E teaching material is on the valid criteria with an average score of 3.8 and a 95% success.
Abstract: The purpose of this study is to examine the validity of Natural Science teaching materials for fifth grade of elementary school. The development of this teaching material focused on "Human digestive devices, food and health'' material. The product developed was teaching material based on 7E Learning Cycle learning model (LC7E teaching material). The validity measurements were done by technique of expert validity and content validity. Teaching materials are legitimate if they reach "good" and "very good" categories. The level of validity of LC7E teaching material is on the valid criteria with an average score of 3.8 and a 95% success. The result of the content validity of the 24 questions given by the data obtained an average of r count of 0.575 > r table 0, 514. With that results, the teaching material developed is declared valid.

1 citations

Journal ArticleDOI
12 Aug 2019
TL;DR: It is found that principals and teachers shown positive responses because they like and want to use the media in teaching Indonesian, including the character building, and agree that the obstacles in using of this media need to be handled wisely so that this media can be used optimally.
Abstract: This article aims to describe the response of principals and fifth grade teachers of elementary schools in Padang Timur Subdistrict to interactive multimedia in Indonesian language learning with character education. This research is a qualitative research with descriptive methods. The data are the utterances of the principal and the teacher and the questionnaire filled in by them. The study respondents are 57 principals and teachers of the fifth grade of elementary school in Padang Timur Subdistrict. The utterances of the principals and teachers was processed qualitatively, while the questionnaire results were processed statistically. Based on the results of data analysis, it is found that principals and teachers shown positive responses because they like and want to use the media in teaching Indonesian, including the character building. They also agree that the obstacles in using of this media need to be handled wisely so that this media can be used optimally.

1 citations