scispace - formally typeset
Search or ask a question

Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah

TL;DR: In this article, the authors membahas tentang riset keperawatan sebagai karya ilmiah, teknik penyusunan proposal penelitian, studi pendahuluan dalam RISet ke perawatan, merumuskan masalah dan tujuan riset KPCN.
Abstract: Buku ini membahas tentang riset keperawatan sebagai karya ilmiah, teknik penyusunan proposal penelitian, studi pendahuluan dalam riset keperawatan, merumuskan masalah dan tujuan riset keperawatan, metode penelitian keperawatan, struktur dan penyususnann karya ilmiha riset keperawatan, teknik penyajian dan analisis data, laporan penelitian
Citations
More filters
Dissertation
14 Jun 2016
TL;DR: In this paper, penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional and status pernikah dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai 23 April 2016.
Abstract: Latar belakang. Sindrome kejenuhan kerja (burnout) prevalensi sangat tinggi pada tenaga kesehatan dan perawat. Perawat mengalami kejenuhan kerja lebih tinggi dibandingkan profesi lain. Tujuan. Mengetahui hubungan antara locus of control dengan burnout perawat dan untuk memastikan apakah ada karakteristik individu terkait dengan burnout. Metode. Penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai 23 April 2016. Subjek penelitian sebanyak 109 perawat dengan menggunakan tehnik proportionate stratified random. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan status pernikah), locus of control internal, locus of control eksternal dan burnout. Hasil. Ada hubungan antara usia (p=0,001), masa kerja (p=0,001), locus of control internal (p=0,001) dan locus of control eksternal (p=0,001) serta terdapat faktor yang paling dominan berhubungan dengan burnout adalah locus of control eksternal (B=0,276) Kesimpulan. Karakteristik usia, masa kerja, locus of control internal, locus of control eksternal berhubungan dengan burnout perawat. Kata kunci : Karakteristik perawat, locus of control, burnout perawat.

7 citations

01 Apr 2020
TL;DR: It is expected that the Payung Sekaki Pekanbaru health center Primary can conduct counseling or do baby massage to the local community and the results showed that the p-value < 0.05 means that there is the effect of baby massage on the increase in baby massage weight in the work area in 2019.
Abstract: Massage is stimulation of the skin and tissues below it with various levels of hand pressure to reduce pain, make reflexes and improve circulation and have biochemical and psychological effects on the body. Stimulant massage for a term baby can improve the relationship between baby and mother and can increase body weight in baby.But unfortunately there are still many myths in the community, especially in the care of babies who are still believed that babies should not be massaged often, their bodies are still weak or other reasons that have never been verified. Though touching the baby at the beginning of his birth can have a positive influence on the growth of the baby. This study aims tothe effect of baby massage on the increase of baby weight in the work area at pekanbaru payung sekaki primary health center in 2019. This study used a Quasi Experiment design with Cross Sectional research design. Samples taken as many as 20 babies, 10 babies carried out baby massage and 10 other babies were not carried out baby massage. Sampling technique for consecutive sampling. The data collection tool uses checklist sheets, baby massage SOP, and baby scales. Data analysis was used univariate and bivariate, with statistical tests namely non-parental and Mann Whitney tests with the help of SPSS. The results showed that the p-value < 0.05. This means that 0,000<0,05, means that there is the effect of baby massage on the increase in baby massage weight in the work area at ??Payung Sekaki Pekanbaru Health Center in 2019. It is expected that the Payung Sekaki Pekanbaru health center Primary can conduct counseling or do baby massage to the local community

7 citations


Cites background from "Riset keperawatan dan teknik penuli..."

  • ...The weight will increase by 3 times body weight at the end of the first year of birth(Hidayat, 2008), Infant massage is beneficial to increase the inner relationship of parents and their babies, develop communication, understanding the infant cues and increase trust dirimenurut (Trilaksono, 2013)....

    [...]

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this paper, peran perawat adalah memberikan arahan pada keluarga untuk lebih terbuka pada lansia.
Abstract: Post Power Syndrome merupakan keadaan yang menimbulkan gangguan fisik, sosial, dan spiritual pada lanjut usia saat memasuki waktu pensiun sehingga dapat menghambat aktifitas mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Lansia sangat membutuhkan peran serta dari keluarga dalam menghadapi masalah post power syndrome tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Populasi adalah lansia usia antara 60 sampai dengan 65 tahun yang sudah menjalani masa pensiun. Sampel dilakukan secara purposive dengan informan berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Post power syndrome yang terjadi pada lansia mengakibatkan dampak pada fisik, sosial dan spiritual. Gangguan fisik yang dialami lansia menyebabkan aktifitas lansia terhambat. Masalah sosial menyebabkan lansia kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat. Masalah spiritual menyebabkan lansia kurang aktif dalam kegiatan keagamaan. Pendekatan fisik yang dilakukan keluarga dirasakan masih kurang oleh lansia. Keluarga di dalam membantu lansia menghadapi masalah post power syndrome dilakukan dengan tiga cara pendekatan yaitu pendekatan fisik, sosial, dan spiritual secara optimal. Perhatian yang diberikan keluarga kepada lansia tidak semua ditanggapi positif dan bahkan dapat menyebabkan persepsi negatif oleh lansia. Keluarga hendaknya mengoptimalkan perhatian dalam menghadapi lansia yang sedang menghadapi masalah post power syndrome. Peran perawat adalah memberikan arahan pada keluarga untuk lebih terbuka pada lansia sehingga timbul kepercayaan pada lansia untuk bercerita pada keluarga.

6 citations

Journal ArticleDOI
06 Dec 2018
TL;DR: Kegel exercise proved to increase pelvic floor muscle strength and reduce urinary incontinence, so it is necessary to do the elderly regularly and periodically.
Abstract: Background: Urinary incontinence is an uncontrolled release of urine in considerable amounts, this is due to changes in bladder structure and pelvic floor muscle resulting in the elderly being unable to withstand urine during urination. Objectives: The aims of this research were to determine the influence of kegel exercise on elderly patients with urinary incontinence in Technical Implementation Unit of Social Service Tresna Werdha Jombang. Method: The design of pre-experimental research design with one group pre-post-test design approach, conducted on 25 April to 25 May 2018. The Population of all elderly urinary incontinence in Technical Implementation Unit of Social Service Tresna Werdha Jombang were 10 respondents. Sampling technique total sampling. Independent variable of kegel exercise, dependent variable urinary incontinence. Data collection using ICIQ - UI SF questionnaire. Statistical test using Wilcoxon with significant level α = 0.05. Results: The Result of the study from 10 respondents, mostly 7 respondents (70%) before the kegel exercise had moderate urinary incontinence, while almost all of 8 respondents (80%) after kegel exercise had mild urinary incontinence. Wilcoxon statistical test result obtained p value = 0,008 ≤ 0,05 then Ha accepted so that there is influence of kegel exercise on elderly patients with urinary incontinence in Technical Implementation Unit of Social Service Tresna Werdha Jombang. Conclusion: Kegel exercise proved to increase pelvic floor muscle strength and reduce urinary incontinence, so it is necessary to do the elderly regularly and periodically. Key words: Kegel Exercise, Urinary Incontinence, Elderly.

5 citations

Journal ArticleDOI
30 Dec 2017
TL;DR: In this paper, penelitian menunjukkan tingkat kecemasan sebelum intervensi diperoleh hasil tidak ada responden ying tidak cemas, kecemas, sedang 6 responden (30%), sedang 14 responden(70%) mengalami kecemaan berat.
Abstract: Tindakan operasi dan trauma bedah yang direncanakan dapat menimbulkan respon kecemasan pada responden. Kecemasan ini ditunjukan melalui gejala-gejala fisiologi, emosional dan kognitif. Salah satu psikoterapi untyk mengatasi kecemasan adalah dengan pendekatan spiritual keagamaan yaitu melalui bimbingan doa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan relaksasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi. Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel dipilih menggunakan metode conveince (accidental) sampling sebanyak 20 responden yaitu pasien pre operasi fraktur extremitas bawah, pada bulan februari 2017. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan skala kecemasan Hamilton Anxietas Rating Scale (HARS). Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon signed ranks test dengan tingkat kemaknaan (p < 0,05). Kepada responden diberikan bimbingan doa sebanyak dua kali yaitu 1-2 jam operasi. Hasil penelitian menunjukan tingkat kecemasan sebelum intervensi diperoleh hasil tidak ada responden yang tidak cemas, kecemasan sedang 6 responden (30%), sedangkan 14 responden (70%) mengalami kecemasan berat. Sedangkan tingkat kecemasan responden sesudah intervensi menunjukan 6 orang (30%) mengalami kecemasan sedang, 14 responden (70%) mengalami kecemasan ringan. Dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan berat. Hasil ini didapatkan nilai p = 0,000 pada tingkat p ≤ 0,05 (≤ 0,05). Bila dibandingkan dengan tingkat kemaknaan yaitu 0,000 ≤ 0,05, berarti Ho ditolak, H1 diterima Secara statistika berarti ada pengaruh yang signifikan dari intervensi yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu adanya pendekatan spiritual sebagai psikoterapi dalam mengatasi kecemasan pasien pre operasi Kata Kunci : Relaksasi, Spiritual, Kecemasan, Pre Operasi

5 citations