scispace - formally typeset
Search or ask a question

Showing papers by "Elly Nurachmah published in 2014"


Journal ArticleDOI
17 Nov 2014
TL;DR: This study identified acupressure as an effective intervention to improve muscle strength and range of motion in patients who experience post-stroke hemiparesis and found that nurses need to competent to provide ac upressure.
Abstract: Penurunan fungsi ekstremitas atas merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiplegia sebagai akibat dari kelemahan dan keterbatasan rentang gerak sendi pada bahu. Akupresur bermanfaat dalam memperbaiki fungsi ektremitas atas dengan melancarkan pergerakan aliran qi (energi vital) di dalam tubuh namun belum banyak penelitian yang mengkaji pengaruh akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat inap. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan pre-post test design pada 34 responden (n kontrol= n intervensi= 17). Kelompok intervensi diberi akupresur setiap hari 10 menit selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,001 dan p= 0,000; α= 0,05). Akupresur merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiparesis. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diperlukan adanya perawat yang menguasai akupresur dan memodifikasi standar asuhan keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer akupresur dalam asuhan keperawatan pasien stroke yang mengalami kelemahan dan keterbatasan rentang gerak ekstremitas atas. Abstract Acupressure to increase muscle strength and range of motion extremities for patients stroke . Decrease in upper extremity function is a frequent complication in patients who experience post-stroke hemiparesis as a result of the weaknesses and limitations of range of motion in the shoulder. Acupressure is useful in improving the function of upper extremity by launching a movement of the flow of qi (vital energy) in the body but not much research that examines the effect of acupressure to improve muscle strength and range of motion of upper extremity in post stroke patients. This study aimed to identify the effect of acupressure on muscle strength and range of motion of upper extremity in stroke patients after hospitalization. This study is a quasi-experimental design with pre-post test approach in 34 respondents (n control = n intervention = 17). Acupressure group were given 10 minutes per time each day for 7 days. There are significant differences in muscle strength and range of motion of upper extremity between the intervention group and control group (p = 0.001 and p = 0.000; α = 0.05). Acupressure is an effective intervention to improve muscle strength and range of motion in patients who experience post-stroke hemiparesis. Recommendations from this finding that nurses need to competent to provide acupressure and modify the standard of nursing care by include acupressure therapy into nursing care of stroke patients who experience upper extremity weakness and range of motion limitations. Keywords: acupressure, upper extremity, hemiparesis, muscle strength, range of motion, stroke

5 citations


Journal ArticleDOI
24 Apr 2014
TL;DR: Abstrak Kualitas hidup menjadi masalah penting dalam pengalaman para pengidap penyakit kanker yang telah berhasil mengendalikan penyAKitnya dan memperpanjang masa hidup yang harus dilaluinya (Ersek, Ferrel, Dow, & Melancon, 1997).
Abstract: Abstrak Kualitas hidup menjadi masalah penting dalam pengalaman para pengidap penyakit kanker yang telah berhasil mengendalikan penyakitnya dan memperpanjang masa hidup yang harus dilaluinya (Ersek, Ferrel, Dow, & Melancon, 1997). Ironisnya, tidak banyak yang peduli dengan tingkat kualitas hidup mereka selama menghabiskan sisa hidupnya (Stetz, 1998). Pengalaman lapangan menunjukan banyak klien mengeluh dan mengemukakan harapan yang ingin didapatkan selama klien diberikan pelayanan. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan model intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup klien pengidap kanker. Pengumpulan data dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada penerbitan ini, hasil penelitian ditampilkan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan tiga kuesioner untuk mengidentifikasi profil demografik klien dan pengasuh, tingkat kualitas hidup klien pengidap kanker yang menerima pelayanan hospis, serta faktor yang mempengaruhi kualitas hidup klien. Melalui data ini, dikembangkan suatu model intervensi keperawatan. Responden yang telah berpartisipasi pada penelitian ini adalah 66 orang klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 63.7% responden didiagnosis sebagai kanker payudara dan kanker ginekologik. Sedangkan responden yang berada pada stadium III dan IV sebanyak 72.8%. Mayoritas (77.3%) responden menyatakan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi kualitas hidup klien adalah keberadaan keluarga di samping klien. Pada uji pearson chi-square, variable jenis kanker, stadium kanker, dan pekerjaan menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup ( p =0.04; p = 0.013; p = 0.018 dengan  = 0.05). Hasil uji regresi logistik ditemukan pekerjaan dan stadium penyakit telah berhubungan secara signifikan dengan kualitas hdup ( p = 0.025 dan p = 0.021,  = 0.05). Kesimpulan dari penelitian, dukungan dan keberadaan keluarga sangat diperlukan oleh seseorang pengidap kanker dalam menjalani sisa-sisa hidupnya. Implikasi riset ditunjukkan untuk upaya meningkatkan kualitas hdup klien kanker dilihat dari aspek pemberdayaan klien, keluarga, tim kesehatan, dan fasilitas untuk mempertahankan kegiatan harian klien selama periode terminal penyakitnya. Abstract Quality of life is an important issue among clients with cancer who had succeeded to control their illness and extend their life trajectory (Ersek, Ferrel, Dow, & Melancon, 1997). However, not so many people concern with their quality of life during their terminal period (Stetz, 1998). Field experience showed many patients complain and express what they want to expect from the service provided. The purpose of the study was to develop a nursing intervention model that can improve the quality of life of the clients with cancer. Two approaches was utilized in collecting data includes quantitative and qualitative research methodes, but on this publication only the result of quantitative research which will be presented. Three questionnaires were used in quantitative approach to identify the demographic profile of the clients and their caregiver, to identify the level of quality of life of the clients receiving hospice/ home care service, and factors that influenced the quality of life. Through this data, the development of nursing intervention model was developed. The finding showed that 63.7% of respondents were diagnosed with breast and gynecologic cancers. The respondent who had advance cancer (stages III and IV) were 72.8%. Seventy seven point three percent of respondents stated that the most influencing factor to quality of life was the presence of their family. A pearson chi-square test showed significant relationships between the type of cancer, stages, job of the clients and quality of life (p = 0.04, 0.013, 0.018 respectively with  = 0.015). A logistic regression test demonstrated that job of the clients and stadium of illness had significant relationships with quality of life of clients (p = 0.025 & 0.02,  = 0.05). The conclusion of this study was the presence and supports of family were two important factors needed by clients with cancer. The nursing implication has directed to the efforts improving the quality of the life of client daily activities during their terminal period.

3 citations


Journal ArticleDOI
24 Apr 2014
TL;DR: The patients’ and relative’s perception on HIV/AIDS & stigma amongst the people was identified to minimize stigma by improving the knowledge of the people where it may optimize the early detection on the high risk people.
Abstract: Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi pasien HIV/AIDS dan keluarganya tentang HIV/AIDS dan stigma masyarakat terhadap pasien HIV/AIDS. Pendekatan yang digunakan pada penelitian kualitatif ini adalah fenomenologi. Sejumlah 13 informan (7 pasien dan 6 anggota keluarga) berpartisipasi dalam penelitian ini. Profil demografik informan klien HIV/AIDS meliputi pendidikan sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi, berjenis kelamin pria usia 18–40 tahun. Informan keluarga umumnya adalah kakak kandung (berjenis kelamin pria dan wanita) dan orangtua (ibu) dari klien HIV/AIDS berusia 45–55 tahun. Hasil analisis didapatkan beberapa tema: (1) Pengetahuan pasien/keluarga tentang HIV/AIDS yang rendah (2) Pasien tidak terinformasi tentang penyakitnya (3) Kepercayaan yang salah tentang HIV/AIDS dan cara penularannya (4) Pasien HIV/AIDS bertanggung jawab atas dan pantas untuk terinfeksi HIV/AIDS (5) Perasaan takut dikucilkan/ upaya untuk merahasiakan tentang penyakitnya (6) Perasaan tersisih/ dikucilkan oleh keluarga dan kelompok tertentu (7) Intimidasi/ teror fisik (8) Putus asa dan (9) Harapan pasien HIV/AIDS. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meminimalkan stigma dengan cara mengoptimalkan pengetahuan masyarakat sehingga deteksi dini pada orang yang berisiko dapat dilakukan. Hal ini memungkinkan terjadinya optimalisasi terapi ARV dan efektifitas asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS dan juga peningkatan kualitas hidup pasien. Abstract The purpose of this study was to identify the patient’s and relative’s perception on HIV/AIDS & stigma amongst the people. The design of this qualitative research is phenomenology approach. Thirteen informants (7 patients and 6 relatives of the patients) participated the study. The demographic profile of the informants were male and female with age from 18 years old to 40 years old for the patient and 45-55 for relatives. The findings identified some themes which are: (1) Lack of knowledge about HIV/AIDS on patient and relatives (2) The patients were not well informed on their condition (3) Misperception on HIV/AIDS and mode of spreading of HIV/AIDS (4) HIV/AIDS patients are responsibled and deserved for having infected HIV/ AIDS (5) The effort of the patient & their relatives to say nothing about their condition because they are afraid to be isolated from the community (6) The feeling of being isolated by the family member or a certain group of the people (7) Intimidation and physical Teror (8) The feeling of desperate and (9) Patient’s hopes. The result of these studies could be beneficial to minimize stigma by improving the knowledge of the people where it may optimize the early detection on the high risk people. It could also optimizes the treatment of ARV & the nursing care to the HIV/AIDS patient and their quality of life during AIDS stage.

3 citations


Journal ArticleDOI
24 Apr 2014
TL;DR: The purpose of the research was to identify the in-depth perception of the head as nursing managers and the clinical nurses on the management problems to implement nursing process documentation at RSCM to support a better nursing documentation.
Abstract: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secra mendalam persepsi kepala ruangan dan perawat pelaksana tentang permasalahan manajemen dalam menerapkan pendokumentasian proses keperawatan di RSCM. Desain penelitian kulitatif adalah deskriptif-eksploratif dengan menggunakan pendekatan fenomenologikal dan melibatkan 24 responden dari dua kelompok kepala ruangan dan perawat pelaksana, masing-masing terdiri dari empat orang dari setiap kelompok untuk wawancara mendalam, dan delapan orang dari tiap kelompok untuk kelompok diskusi terfokus. Hasil penelitian menunjukkann ada beberapa tema yang muncul dari setiap variable yang diteliti yaitu untuk variable pemahaman dokumentasi keperawatan diperoleh tema catatn, aspek legal, alat komunikasi dan informasi, serta dokumentasi sebagai penelitian. Pada variable fungsi manajeman, fungsi perencanaan diperoleh sumber belum optimal, fungsi pengorganisasian diperoleh uraian tugas belum jelas, fungsi pengarahan diperoleh tema pendelegasian, dan dari fungsi pengawasan diperoleh penampilan kinerja belum terlaksana secara berkesinambungan, standar praktik belum difungsikan secara optimal, pendidikan kepala ruangan belum selesai, dan tema spek psikososial. Rekomendasi ditujukan pada bebrapa pihak yang terlibat dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit agar mendukung terwujudnya sistem pendokumentasian yang lebih baik. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar pendokumentasian keperawatan dapat leih dipertanggungjawabkan baik secara legal, social, maupun professional. The purpose of the research was to identify the in-depth perception of the head as nursing managers and the clinical nurses on the management problems to implement nursing process documentation at RSCM. The design of the qualitative research was descriptive explorative using a phenomenological approach. Twenty-four respondents were participated in the study: consisted of two groups, which were the group of head nursing and the group of clinical nurses equally. These groups were divided into eight persons in the group for in depth interview and sixteen persons for focus group discussions. The result of the study showed several themes from each variable. The variable of understanding the nursing documentation had themes of documentation as notes, legal aspect, communication and information media, and as a material of research study. The variable of management function produced varies of themes such as resource planning has not been implemented optimally, job description is unclear, delegation of tasks, work performance has been monitored consistently, standard of practice has not been conveyed to several components of nursing service in the hospital to support a better nursing documentation. A further research should be done to achieve more comprehensive findings lead to a nursing documentation that can be legally, social, and professionally accountable.

2 citations


Journal ArticleDOI
24 Apr 2014
TL;DR: A qualitative data in a form of field notes was obtained during the course of the support group program as discussed by the authors, which explored bio psycho social spiritual aspects of Indonesian women with breast cancer who were having therapy.
Abstract: Penelitian fenomenologis ini telah mengkaji aspek bio-psiko-sosio-spiritual klien pengidap kanker payudara yang tengah mendapatkan pengobatan Data kualitatif dalam bentuk catatan lapangan telah dikumpulkan selama pelaksanaan program kelompok pendukung Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana wanita Indonesia yang mengidap kanker payudara merasakan pengalaman yang kompleks, sangat interpersonal, dan dinamis Latar belakang pemikiran dari penelitian ini didasari oleh pengertian bahwa untuk mendapatkan pengetahuan tentang sesuatu akan menjadi sia-sia dan hamper tidak mungkin tanpa menerangkan pengalaman individu sebagaimana adanya ketika dialami dan sebagaimana diterangkan oleh individu itu secara langsung (Polit, 1996) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek (a) fisiologis, (b) keseimbangan psikologis, (c) hubungan klien dengan orang lain, (d) nilai-nilai spiritual, dan (e) kualitas kehidupan keseharian klien Subyek penelitian terdiri dari 87 wanita dengan diagnosa kanker payudara yang menghadiri kelompok pendukung Hasil analisa kualitatif berasal dari analisis isi komentar dan pernyataan subyek selama mengikuti kegiatan kelompok pendukung telah mendapatkan lima kategori thema yaitu: ketidak-mampuan fisiologis (physiological incapability), ketidak-seimbangan psikologis (psychological disequilibrium), perilaku negatif dalam hubungan social (social relationship misbehavior), disparitas nilai-nilai spiritual )spiritual values disparity), dan kehidupan bersemangat (life of courage) Setiap penyataan dinilai dan diinterpretasikan menjadi thema, kelompok thema, kategori thema Kesimpulan hasil riset telah menunjukkan bahwa partisipasi kelompok dalam kelompok pendukung telah menolong mereka untuk membentuk perasaan positif tentang diri mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan pasangan hidup dan anggota keluarga lainnya This phenemonological study explored bio psycho social spiritual aspects of Indonesian women with breast cancer who were having therapy A qualitative data in a form of field notes was obtained during the course of the support group program The main objective was to have a deeper and richer understanding on how Indonesian women with breast cancer made sense of an experience that was complex, interpersonal, and dynamic The premise was that gaining knowledge would be impossible without describing human experience as it was defined by the persons themselves (Polit, 1996) The purpose of the study was to explore the impact of breast cancer and its treatment on their (a) physiological aspects, (b) physiological equilibrium, (c) relationship with others, (d) spiritual values, and quality of daily living Eighty seven subject who joined the support group for women with breast cancer participated in the study The result of qualitative analysis which were extracted from the significant statements and comments made by the subject during the course of the breast cancer support group for women with breast cancer participated in the study The result of qualitative analysis which were extracted from the significant statements and comments made by the subject during the course of the breast cancer support group program identified five theme categories : physiological incapability, physiological disequilibrium, social relationship misbehavior, spiritual values disparity, and life of courage Each statement was examined and interpreted in relation to themes, theme group, and theme categories The result of the study concluded that group participation had helped them to have positive feelings about themselves and improved their communication skills with their spouses and other family members

1 citations


Journal ArticleDOI
TL;DR: It is concluded that there is influence of CHM and TTM approaches to the intake of carbohydrates of overweight and obese children.
Abstract: Overweight dan obesitas pada anak merupakan suatu masalah yang kompleks disebabkan multifaktor, yaitu interaksi genetik dan lingkungan. Gaya hidup perkotaan dipicu oleh asupan makanan yang berlebih pada anak overweight dan obesitas. Strategi untuk menurunkan asupan makan berlebih pada anak adalah dengan pendekatan child healthcare model dan transtheoretical model sehingga dapat mengendalikan gaya hidup anak. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pendekatan child healthcare dan transtheoretical model terhadap asupan karbohidrat anak overweight dan obesitas. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, Makassar, pada bulan Agustus 2013 sampai Maret 2014. Desain yang digunakan adalah quasy experiment yaitu pretest and posttest with control group design. Sampel dipilih secara purposive sebanyak 31 anak overweight atau obesitas pada kelompok perlakuan dan 33 kontrol pada anak sekolah dasar kelas 4 - 6. Intervensi penelitian 6 bulan dengan pemberian buku panduan gaya hidup sehat. Instrumen menggunakan kuesioner food recall. Hasil uji-t berpasangan menghasilkan asupan karbohidrat pada pre-post intervensi kelompok perlakuan dengan nilai p 0,004 ( < 0,05) sedangkan kelompok kontrol dengan nilai p 0,114. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan child healthcare model dan transtheoretical model terhadap asupan karbohidrat anak overweight dan obesitas. Overweight and obesity in children is a complex problem that is caused by a multifactorial genetic and environmental interactions. Urban lifestyle fueled by excessive food intake in overweight and obese children. Strategies to reduce excessive food intake in children is the child healthcare approach and the transtheoretical model so that the model can control the child’s lifestyle. This study aimed to prove the effect of child healthcare approach and the transtheoretical model of the food intake of overweight and obese children. This research was conducted in the district area Tamalanrea and Biringkanaya, Makassar from August 2013 to March 2014. The design used is quasy experiment pretest and posttest with control group design. Purposively selected sample of 31 children as overweight or obese in the treatment group and 33 controls on primary school children grade 4 - 6. Intervention research was conducted during a six month period by providing guide books on healthy lifestyle. The instrument used food recall questionnaire. Paired t-test results produced carbohydrate intake in the pre-post intervention treatment groups with p value 0.004 (<0.05), whereas the control group with p value of 0.114. This study concludes that there is influence of CHM and TTM approaches to the intake of carbohydrates of overweight and obese children.

1 citations


19 Jan 2014
TL;DR: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exerciseterhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa.
Abstract: risk walking exercise merupakan salah satu bentuk moderate aerobic exercise yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan gaya hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exerciseterhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus. Penelitian dilakukan pada penderita hipertensi di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada 42 responden ( 21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p= 0,026; α = 0,05). Untuk itu perlu adanya penerapan brisk walking untuk penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).

1 citations


Journal ArticleDOI
17 Nov 2014
TL;DR: Braden scale is effective in predicting pressure ulcer and recommended to use as a screening tool to predict the incident of pressure Ulcer.
Abstract: Luka tekan merupakan luka karena tekanan yang berlangsung lama pada kulit dan jaringan yang dapat berakibat pada kondisi yang lebih serius. Luka tekan dapat dideteksi dengan menggunakan skala Braden. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keefektifan menggunakan skala Braden dalam memprediksi kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah dan penyakit dalam, sebuah RSU di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode prospektif, yang melibatkan 28 pasien yang dipilih dengan teknik consecutive sampling . Hasil penelitian menunjukan bahwa skala Braden mempunyai validitas prediksi yang baik dengan nilai sensitifitas 88,2% dan spesifitas 72,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa skala Braden efektif dalam memprediksi kejadian luka tekan. Oleh karena itu, skala Braden disarankan untuk digunakan sebagai alat skrining terhadap risiko terjadinya luka tekan terutama pada pasien yang mengalami perawatan yang lama. Kata kunci : luka tekan, ruang rawat pasien medikal-bedah, skala Braden Abstract The Use of Braden Scale Proven Effective in Predicting the Incident of Pressure Ulcer . Ulcer pressure is a wound which occurs due to long pressure on skin and tissues resulting on more seriously condition. Pressure ulcer is preventable through early detection with Braden scale. This study aims to identify the effectiveness of Braden scale in predicting incident of pressure ulcer of patients in Medical-Surgical Ward at a General Hospital in Kupang. This prospective study involved in 28 subjects selected by consecutive sampling method. The result showed that Braden scale has validity in prediction with 88.2% sensitivity and 27.2% specificity. Braden scale is effective in predicting pressure ulcer and recommended to use as a screening tool to predict the incident of pressure ulcer. Keywords : Braden Scale, medical-surgical war, pressure ulcer, Luka tekan merupakan luka karena tekanan yang berlangsung lama pada kulit dan jaringan yang dapat berakibat pada kondisi yang lebih serius. Luka tekan dapat dideteksi dengan menggunakan skala Braden. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keefektifan menggunakan skala Braden dalam memprediksi kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah dan penyakit dalam, sebuah RSU di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode prospektif, yang melibatkan 28 pasien yang dipilih dengan teknik consecutive sampling . Hasil penelitian menunjukan bahwa skala Braden mempunyai validitas prediksi yang baik dengan nilai sensitifitas 88,2% dan spesifitas 72,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa skala Braden efektif dalam memprediksi kejadian luka tekan. Oleh karena itu, skala Braden disarankan untuk digunakan sebagai alat skrining terhadap risiko terjadinya luka tekan terutama pada pasien yang mengalami perawatan yang lama. Abstract The Use of Braden Scale Proven Effective in Predicting the Incident of Pressure Ulcer . Ulcer pressure is a wound which occurs due to long pressure on skin and tissues resulting on more seriously condition. Pressure ulcer is preventable through early detection with Braden scale. This study aims to identify the effectiveness of Braden scale in predicting incident of pressure ulcer of patients in Medical-Surgical Ward at a General Hospital in Kupang. This prospective study involved in 28 subjects selected by consecutive sampling method. The result showed that Braden scale has validity in prediction with 88.2% sensitivity and 27.2% specificity. Braden scale is effective in predicting pressure ulcer and recommended to use as a screening tool to predict the incident of pressure ulcer. Keywords : Braden Scale, medical-surgical war, pressure ulcer,