scispace - formally typeset
Search or ask a question
JournalISSN: 2828-951X

MANTHANO Jurnal Pendidikan Kristen 

About: MANTHANO Jurnal Pendidikan Kristen is an academic journal. The journal publishes majorly in the area(s): Faith & Narrative. It has an ISSN identifier of 2828-951X. Over the lifetime, 13 publications have been published receiving 3 citations. The journal is also known as: MANTHANO J Pendidik Kristen.
Topics: Faith, Narrative, Revelation, Harmony (color), Worship

Papers
More filters
Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article , the authors used a qualitative approach with hermeneutic studies to obtain an overview of the learning model based on Deuteronomy 6:4-9 by exploring text analysis which can then be used as a reference or implementation for parents in carrying out child faith development in the disruptive era.
Abstract: Abstract: Fostering faith in children becomes the task of parents. In particular, in the disruptive era, on the one hand, it is a challenge for parents, but on the other hand as an opportunity in the development of faith and potential of children. Not all parents have faced challenges in the disruptive era in carrying out the duties and responsibilities of fostering children's faith. The development of technology makes children addicted to gadgets so that it has an impact on their faith life. This study aims to obtain an overview of the learning model based on Deuteronomy 6:4-9 by exploring text analysis which can then be used as a reference or implementation for parents in carrying out child faith development in the disruptive era. This research uses a qualitative approach with hermeneutic studies. The results of this study found that the learning model that parents can apply in child development based on Deuteronomy 6:4-9 is through teaching repeatedly, talking about God's Word that is not limited by time and space, binding and writing it down. In the era of technology in carrying out the task of faith coaching, parents in teaching repeatedly by using or utilizing technological media that are not limited by time and space, so that children's faith development will be more effective in describing the child's spiritual life.Abstrak: Pembinaan iman pada anak-anak menjadi tugas orang tua. Secara khusus di era disruptif di satu sisi menjadi tantangan bagi orang tua, namun di sisi lain sebagai peluang dalam pengembangan iman dan potensi anak. Tidak semua orang tua sudah siyap menghadapi tantanga di era disruptif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pembinaan iman anak. Perkembangan teknologi membuat sebagaian anak kecanduan gadget sehingga berdampak pada kehidupan imannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang model pembelajaran yang didasarkan pada Ulangan 6:4-9 dengan melakukan eksplorasi analisis teks yang kemudian dapat dijadikan acuan atau implementasi bagi orang tua dalam melakukan pembinaan iman anak di era disruptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian hermenutika. Hasil kajian ini ditemukan bahwa model pembelajaran yang dapat diterapkan orang tua dalam pembinaan anak berdasarkan Ulangan 6:4-9 yaitu melalui mengajar secara berulang-ulang, membicarakan Firman Tuhan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, mengikatkan dan menuliskannya. Dalam era disruosi teknologi dalam melaksanakan tugas pembinaan iman, orang tua dalam mengajar secara berulang-ulang dengan menggunakan atau memanfaatkan media teknologi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga pembinaan iman anak akan menjadi lebih efektif dalam mendewasan kehidupan rohani anak.

1 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article, the role of teachers in online learning with Google meet media in the era of the covid-19 pandemic at SD Negeri Osiloa Tarus, Kupang district.
Abstract: Abstract: Online learning in the pandemic era is a must and teachers need technological tools so that learning activities can be carried out anywhere and anytime as long as they can access the system. In this kind of learning requires a number of roles from the teacher. The purpose of this study was to find out and analyze the role of PAK teachers in implementing online learning with google meet media in the era of the covid-19 pandemic at SD Negeri Osiloa Tarus, Kupang district. The method used is a qualitative descriptive method, with the research subject being a PAK teacher who carries out online learning at the Osiloa Tarus State Elementary School. The results showed that there were six roles played by PAK teachers at SD Negeri Osiloa, namely: First. Teachers act as facilitators to provide learning tools, provide media and learning facilities, teachers act as partners not superiors. Second, the teacher acts as a guide and motivator. Third, the teacher acts as a provider of the learning environment. Fourth, the teacher as a communicator who connects the school, parents, and students in order to increase the effectiveness of online learning with the google meet media. Fifth, because this is Christian Religious Education, the teacher acts as a role model or role model in learning. Sixth, to determine the success of the process and results, the PAK teacher conducts learning as an evaluator.Abstrak: Pembelajaran online di era pandemi adalah suatu keharusan dan guru memerlukan alat teknologi sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun selama dapat mengakses sistem tersebut. Dalam pembelajaran seperti ini dibutuhkan sejumlah peran dari guru. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis peran guru PAK dalam menerapkan pembelajaran online dengan media google meet di era pandemi covid-19 pada SD Negeri Osiloa Tarus kabupaten Kupang. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian adalah guru PAK yang melaknasakan pembelajaran online di Sekolah Dasar Negeri Osiloa Tarus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam peran yang dilakukan guru PAK SD Negeri Osiloa yaitu: Pertama. Guru berperan sebagai fasilitator untuk meyediakan perangkat pembelajaran, menyediakan media dan fasilitas belajar, guru bertindak sebagai mitra bukan atasan. Kedua, Guru berperan sebagai pembimbing dan motivator. Ketiga, Guru berperan sebagai penyedia lingkungan belajar. Keempat, Guru sebagai komunikator yang menghubungkan antara pihak sekolah, orang tua dan siswa dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran online dengan media google meet. Kelima, Karena ini adalah Pendidikan Agama Kristen maka Guru berperan sebagai model atau panutan dalam pembelajaran. Keenam, untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil maka Guru PAK melakukan perannya sebagai evaluator.

1 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article , the authors present a study that provides evidence that God's promise is the realization of absolute truth and that every human of His choice must believe in God's promises.
Abstract: Abstract: The teaching of God's promises comes from the Bible. God's promise is something that cannot be separated from the identity of God. God's promise is very important for the Israelites as evidence of the revelation of faith from Abraham, Isaac and Jacob who is known as the living God. God's promise is a manifestation of absolute truth because once God promises then He will fulfill His promise. If God's promise is not fulfilled, it can be said that God's promise is relatively changing according to the situation and this is one proof that it is not God. Children must believe in God's promises in life as a provision for their faith in the future. The future generations of this nation must have coverage under any circumstances God is still with His children. Parents have a role in explaining and providing children with evidence from the Bible for God's fulfillment for the Israelites and believers today. God this is so important because it was commanded by Moses to be delivered to the Israelites. The Israelites were to teach all the statutes and promises of God to their children from generation to generation day and night. All of this is intended so that they know their identity as children of God. The results of this study provide evidence that God's promise is the realization of absolute truth. God's promises are absolute truths that every human of His choice must believe.Abstrak: Pengajaran tentang janji Allah murni bersumber dari Alkitab. Janji Allah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari jati Diri Allah. Janji Allah sangat penting bagi umat Israel sebagai bukti penyataan iman dari Abraham, Ishak dan Yakub yang dikenal sebagai Allah yang hidup. Janji Allah merupakan wujud kebenaran absolut karena sekali Allah berjanji maka Ia akan menggenapi janjiNya. Jika janji Allah tidak digenapi maka dapat dikatakan bahwa janji Allah itu sifatnya relative karena berubah sesuai situasi dan ini salah satu bukti bukan Allah. Anak-anak harus menyakini janji-janji Allah dalam hidup sebagai bekal imannya di masa depan. Generasi masa depan bangsa ini harus memiliki pengharapan bahwa dalam situasi apapun Allah tetap menyertai anak-anakNya. Orang tua memiliki peran untuk menjelaskan dan memberikan bukti-bukti dari Alkitab kepada anak-anak penggenapan Allah bagi umat Israel dan orang percaya masa kini. Allah melihat hal ini sangat penting karena itu diperintahkan kepada Musa untuk disampaikan kepada orang Israel. Orang Israel harus mengajarkan semua ketetapan dan janji-janji Allah kepada anak-anak mereka turun temurun siang dan malam. Semua ini bertujuan agar mereka mengetahui identitasnya sebagai anak-anak Allah. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa janji Allah merupakan realisasi kebenaran absolut. Janji Allah adalah kebenaran absolut yang harus dipercayai oleh setiap manusia pilihanNya.

1 citations

Journal ArticleDOI
TL;DR: In this paper , a theoretical study of the learning strategies carried out by christian education teachers in the face of the industrial revolution 4.0 is presented, where the authors use a qualitative method of library research, namely by collecting data and information related to the problem under study through journals, books, and several online media references that can be justified academically.
Abstract: Abstract: This article is a theoretical study of the learning strategies carried out by christian education teachers in the face of the industrial revolution 4.0. christian education teachers are part of educators who must play an active role in responding to the times. Therefore, teachers need to choose the right learning strategies for students in preparing cognitively, personally, and mentally. The learning strategies that can be carried out by Christian Education teachers in dealing with the industrial revolution 4.0 are such as strengthening character education, it is emphasized that christian education in schools not only requires students to understand and understand the Christian faith in terms of knowledge, but how students must experience spiritual and character transformation. Then the use of technology can make students think critically. Because it is able to solve problems that are happening and find sources of information from the internet. Furthermore, problembased learning can equip students to think critically to solve problems in everyday life. In addition, the use of e-learning media in learning has basic competencies that educators must have in implementing e-learning learning models. To achieve what the author's goal is, the author uses a qualitative method of library research, namely by collecting data and information related to the problem under study through journals, books, and several online media references that can be justified academically.Abstrak: Artikel ini adalah suatu kajian teoritis mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAK dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Guru PAK merupakan bagian dari pendidik yang harus berperan aktif dalam meresponi perkembangan zaman. Oleh sebab itu, guru PAK perlu memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa dalam mempersiapkan kognitif, kepribadian, dan mental. Adapun strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru PAK dalam mengahadapi revolusi industri 4.0 yaitu seperti penguatan pendidikan karakter kristen, hal ini ditekankan bahwa PAK di dalam sekolah tidak hanya menuntut siswa mengerti dan memahami iman Kristen dalam hal pengetahuan saja, akan tetapi bagaimana siswa harus mengalami transformasi spriritual dan karakter. Kemudian pemanfatan teknologi dapat membuat siswa berpikir kritis. Karena mampu memecahkan masalah yang sedang terjadi dan mencari sumber informasi dari internet. Selanjutnya pembelajaran Problem based learning dapat memperlengkapi siswa agar dapat berpikir kristis untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penggunaan media e-learning dalam pembelajaran ada kompotensi dasar yang harus dimiliki pendidik dalam menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Untuk mencapai apa yang menjadi tujuan penulis ini, maka penulis menggunakan metode kualitatif kajian Pustaka, yaitu dengan menggumpulkan data-data informasi-informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui jurnal, buku, dan beberapa referensi media online yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
Journal ArticleDOI
TL;DR: In this article , the author stated that education for the family is a part that has no boundaries, education in this family is like our worship with the Lord Jesus Christ, which we exalt, glorify and even worship without limits and which are not seen from space, pleace and time.
Abstract: Abstract: Education for the family is a part that has no boundaries, education in this family is like our worship with the Lord Jesus Christ, which we exalt, glorify and even worship without limits and which are not seen from space, pleace and time. In fact, education in churches and schools has its limits, while Christian education in the family or household is a real education where this education is given to children, with one goal being to act as a motivator for children to turn to God, with the other goal of PAK towards families being as a train the cohesiveness of a family, especially both parents when educating their children, so that children can see the harmony in their family, children can fell that in their family there is warmth when both parents educate children with all sincerity, full of love and love, there the child will be able to see the existence of family harmony in seeking God, and on the other hand both parents will also be able to see the development of the child, and more importantly for both parents must be able to set an example and good example for their children.Abstrak: Pendidikan dalam keluarga adalah bagian yang tidak ada batasanya, pendidikan dalam keluarga ini seperti ibadah kita dengan Tuhan Yesus Kristus yang kita tinggikan, agungkan bahkan yang sering kali disembah yang tanpa batas dan yang tidak dilihat dari ruang, tempat serta waktu. Malahan pendidikan yang ada digereja dan sekolah ada batasannya, sedangkan pendidikan Kristen didalam keluarga atau rumah tangga adalah pendidikan yang real adanya dimana pendidikan ini diberikan kepada anak, dengan satu tujuannya adalah sebagai penggerak untuk anak-anak terhadap Tuhan, dengan tujuan PAK lainnya terhadap keluarga adalah sebagai melatih kompaknya sebuah keluarga terutama kedua orang tua ketika mendidik anak-anaknya, sehingga anak-anak dapat melihat adanya keharmonisan didalam keluarganya, anak-anak dapat merasakan bahwa dalam keluarganya ada kehangatan pada saat kedua orang tua mendidik anak dengan segala ketulusan hati, penuh cinta dan kasih sayang, disitu anak akan dapat melihat adanya keharmonisan keluarga dalam mencari Tuhan, serta disisi lain kedua orang tua juga akan dapat melihat pekembangan anak, dan yang lebih penting bagi kedua orang tua harus bisa memberi contoh dan teladan yang baik, untuk anak-anaknya.
Performance
Metrics
No. of papers from the Journal in previous years
YearPapers
20235
20228