scispace - formally typeset
Search or ask a question

Showing papers by "Neviaty P. Zamani published in 2020"



Journal ArticleDOI
31 Aug 2020
TL;DR: In this article, the authors analyze seagrass Cymodocea rotundata leave physiology responses to pH that consists of chlorophyll-a and b content, photosynthesis rate, and growth rate.
Abstract: Increased carbon dioxide (CO2) in the atmosphere causes ocean acidification. Acidification becomes a threat to seagrass. Nowadays, one of the challenges that must be faced is to predict the long-term impact of acidification on the physiology of seagrass. This research aims to analyze seagrass Cymodocea rotundata leave physiology responses to pH that consists of chlorophyll-a and b content, photosynthesis rate, and growth rate of seagrass leaf. This research was conducted on September – December 2017 in Marine Habitat Laboratory, Department of Marine Science and Technology, Bogor Agricultural University. The method used a completed randomized design with five repetitions. pH treatment used in this research is low pH (7.55), medium pH (7.78), and control (8.20). The setting of pH value was done by adding CO32-. Chlorophyll-a and b contents, photosynthesis rate, and growth rate on C. rotundata leaf are higher on control pH treatment than medium pH (7.78) and low pH (7.55). ANOVA test shows that only chlorophyll-a is significantly different. The difference pH affects the chlorophyll content of a and b, photosynthesis rate, and leaf growth rate. The low pH of seawater has been shown to inhibit the physiological activity of C. rotundata leaves.

5 citations



Journal ArticleDOI
31 Aug 2020
TL;DR: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan dan pola pertumbuhan teripang H. scabra, H. atra dan B. marmorata serta asosiasinya dengan jenis lamun di pesisir Pulau Ambon, Pulau Osi dan Pulau Marsegu.
Abstract: Holothuria scabra, Holothuria atra dan Bohadschia marmorata merupakan jenis teripang dengan habitat yang sangat beragam dan umumnya ditemukan dalam jumlah yang dominan dibandingkan jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan dan pola pertumbuhan teripang H. scabra, H. atra dan B. marmorata serta asosiasinya dengan jenis lamun di pesisir Pulau Ambon, Pulau Osi dan Pulau Marsegu. Asosiasi teripang dengan lamun dianalisis dengan menggunakan analisis koresponden (CA). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai November 2019. Pengambilan sampel dilakukan pada pada 3 stasiun yang mewakili masing-masing lokasi dengan menggunakan kuadran 1m2. Hasil penelitian mendapatkan kepadatan teripang berkisar dari 4,0 sampai 6,6 ind/100 m2. Secara keseluruhan pola pertumbuhan teripang adalah allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan berat. Thalassia hemprichii merupakan jenis lamun dengan kerapatan tertinggi sebesar 64407 ind/100 m2 dan Halodule pinifolia adalah jenis terendah sebesar 900 ind/100 m2. Hasil koresponden analisis menunjukkan adanya tiga kelompok asosiasi antara teripang dengan lamun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan jenis lamun dan kerapatan lamun berdampak pada kepadatan dan penyebaran jenis teripang.

4 citations



Journal ArticleDOI
31 Dec 2020
TL;DR: This study showed a persistence invasion of encrusting T. hoshinota on coral reef ecosystem that may overcome the function and role of associated organisms.
Abstract: Terpios hoshinota is a cyanosponge encrusted on the substrate in coral reefs that may cause mass mortality on the infested corals. This research was conducted to investigate the magnitude of damage level of corals due to the T. hoshinota outbreaks by assessing its growth rate, spatiotemporal variation, and prevalence between two sites in Seribu Islands. Four-time observation (T0-T3) in over 18 months (2016-2017) was conducted to see the growth level of sponge using a permanently quadratic photo transect method of 5x5 m (250.000cm2). The total coverage area of sponge on study site in the T0 was 65.252cm2 and becomes 81.066cm2 in T3. The highest level occurred on T2 of 2.051cm2/months in Dapur Island (the closest to Jakarta) and 483cm2/months in the Belanda Island (the further site). The highest sponge growth rate occurred on T1-T2 during transitional season from rainy to dry. The lowest growth rate was observed on T3 during transitional season from dry to rainy. In general, prevalence percentage was higher in Belanda Island than in Dapur Island. This study showed a persistence invasion of encrusting T. hoshinota on coral reef ecosystem that may overcome the function and role of associated organisms.

2 citations


Journal ArticleDOI
31 Dec 2020
TL;DR: In this paper, penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pH terhadap pertumbuhan and laju fotosintesis lamun Thalassia hemprichii, hasil uji ANOVA tidak signifikan untuk semua variabel perlakuan and memiliki dampak negatif pada kelangsungan hidup lamun.
Abstract: Lamun merupakan tanaman air yang memiliki bunga dan kemampuan beradaptasi untuk hidup dan tumbuh di laut seperti tanaman terestrial. Kelangsungan hidup lamun sangat dipengaruhi oleh parameter fisik dan kimia perairan, seperti pH, suhu, dan salinitas. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melaporkan pada akhir abad 21, CO2 di atmosfer selalu meningkat seiring dengan perkembangan industri. Peningkatan CO2 di atmosfer menyebabkan terjadinya asidifikasi laut sehingga dapat mengubah struktur kimia dan pH air laut. Rendahnya pH air laut berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan seperti terhambatnya proses fotosintesis dan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan laju fotosintesis lamun Thalassia hemprichii. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu kontrol (8,10-8,50), pH sedang (7,76-8,00) dan pH rendah (7,50-7,75) dalam 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan, laju fotosintesis dan kandungan klorofil memiliki nilai lebih besar pada kontrol dibandingkan dengan perlakuan pada pH sedang dan rendah. Hasil uji ANOVA tidak signifikan untuk semua variabel perlakuan dan memiliki dampak negatif pada kelangsungan hidup lamun.