Kotak Belajar Ajaib (Kobela) is props for elementary school math class II which can help learn to calculate multiplication and division. Based on research conducted by Sugeng Harnanto, Kobela can improve concentration, increase creativity and student learning outcomes. This tool has been tested in low-grade learning and extracurricular learning activities. The average student success in learning without using teaching aid is 54.56 (56.77%), after using teaching aid the average learning success rate reaches 90.52 (94.19%). The level of mastery learning for Basic Competencies: 3.1 Doing Multiplication of Two Numbers have increased by 37.42. In previous studies, the application of Kobela teaching aid in all learning activities was still manual-based. Potential or opportunities for development, especially for reading assessments and automatic data storage are possible to be achieved by implementing the Internet of Things (IoT). In this study, Kobela was built which implements IoT technology for reading, assessment, and recording based on learning activities. Then evaluate the system by testing the functionality of all the learning activities. From the test results, it was found that the system was running 100% by the specified function. The results of system performance testing in terms of sensor readings are on average 3 seconds with 8 Watt room lighting conditions and the average value of the assessment accuracy is 84.

background

/pdf/iot-based-kobela-teaching-aid-for-mathematics-learning-t4fvtj6l0v.pdf

Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar

IoT-Based Kobela Teaching Aid for Mathematics Learning Multiplication and Division Materials for Grade II Elementary School Students

This study aim is to find out the effect kind of written test and belief of mathematic toward mathematic result. The sample in this research is the second grade of vocational school of YPI Way Jepara. The dependent variable is mathematic result and independent variable is kind of written test that are depent to problem solving test and structure exercise method test, and belief of mathematic that are depent to positive and negative category. The instrument that use are mathematic result test and quisioner about mathematic belief. The method used was an quasi experiment method using the treatment by level design 2 x 2. The research hypotheses were tested using two way analysis of variance (ANAVA). The study concluded that mathematic result which the student have positive belief of mathematic is more effective treat by problem solving test, and the mathematic result of the student that

The effect kind of written test and belief of mathematic toward mathematicresult

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan siswa kelas III SD Negeri Kasongan Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Kasongan tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 33 siswa. Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes unjuk kerja berupa tes bercerita. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi dan pedoman penilaian tes keterampilan bercerita siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan bercerita siswa kelas III SD Negeri Kasongan tahun ajaran 2015/2016 mengalami peningkatan melalui penggunaan media boneka tangan. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya keterampilan bercerita dalam aspek lafal, intonasi, pilihan kata, keruntutan, keberanian, kelancaran, sikap dan penguasaan tema. Pada prasiklus nilai rata-rata keterampilan bercerita 69,28 meningkat menjadi 74.25 pada siklus I dan 79,32 pada siklus II. Persentase siswa yang sudah mencapai KKM keterampilan bercerita juga mengalami peningkatan dari 36% pada prasiklus meningkat menjadi 42,4% pada siklus I dan 84,85% pada siklus II.

Kata kunci: keterampilan bercerita, media boneka tangan

Peningkatan keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan pada siswa kelas iii sd negeri kasongan bantul

Abstrak: Metode pembelajaran peer teaching merupakan metode pembelajaran yang menugaskan siswa dengan kemampuan lebih untuk berperan menjadi pengajar bagi siswa lain. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan dan (2) pelaksanaan pembelajaran kemahiran membaca teks bahasa Arab dengan menerapkan metode peer teaching , serta (3) peningkatan hasil belajar kemahiran membaca teks bahasa Arab siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran peer teaching bagi siswa kelas V A MI Plus Al-Azhar Wlingi Kabupaten Blitar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V A dengan populasi sebanyak 27 orang. Hasil dari penelitian ini adalah (1) perencanaan pembelajaran untuk menerapkan metode pembelajaran peer teaching adalah penentuan materi, pemilihan tutor, dan penyusunan kelompok; (2) pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode peer teaching ialah penyampaian materi dan diskusi dengan dipimpin oleh tutor; serta (3) tercapainya ketuntasan hasil belajar kemahiran membaca teks bahasa Arab. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain disarankan untuk menerapkan penerapan metode peer teaching , sebagai salah satu model pembelajaran inovatif, pada mata pelajaran bahasa yang lain pada umumnya dan pada pelajaran bahasa Arab pada khususnya. Kata Kunci: peer teaching, kemahiran membaca, bahasa Arab

/pdf/penerapan-metode-peer-teaching-untuk-meningkatkan-kemahiran-bfsbnhlxy0.pdf

Penerapan metode peer teaching untuk meningkatkan kemahiran membaca teks bahasa arab siswa kelas v a mi plus al-azhar wlingi kabupaten blitar

Pekerja pengelasan menduduki peringkat kedua dalam hal proporsi pekerja yang mengalami cidera mata, sekitar 1390 kasus eye injury disebabkan karena pajanan bunga api pengelasan. Berdasarkan survai awal sebanyak 75% pekerja bengkel las Kota Bengkulu merasakan keluhan penglihatan. Beberapa faktor yang diduga merupakan faktor risiko keluhan penglihatan pada pekerja bengkel las yaitu masa kerja, lama paparan, alat pelindung mata . Tujuan Penelitian adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan penglihatan pada pekerja bengkel las Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, uji statistik dan narasi. Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi masa kerja > 3 tahun (54,75%), lama paparan > 4 jam (60,4%), APM kacamata gelap biasa (83%), ada keluhan penglihatan (59,4%) dan menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan keluhan penglihatan yaitu (ρ value=0,046), lama paparan yaitu (ρ value=0,027). Tidak ada hubungan yang bermakna antara alat pelindung mata dengan keluhan penglihatan yaitu (ρ value=0,917). Bagi pekerja bengkel las diharapkan untuk menggunakan APD sesuai standar agar dapat menghindari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Kata Kunci : Keluhan Penglihatan, Masa Kerja, Lama Paparan, Alat Pelindung Mata.

/pdf/faktor-risiko-yang-berhubungan-dengan-keluhan-penglihatan-23pf2xsxtr.pdf

Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar

Citations

IoT-Based Kobela Teaching Aid for Mathematics Learning Multiplication and Division Materials for Grade II Elementary School Students

The effect kind of written test and belief of mathematic toward mathematicresult

Peningkatan keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan pada siswa kelas iii sd negeri kasongan bantul

Penerapan metode peer teaching untuk meningkatkan kemahiran membaca teks bahasa arab siswa kelas v a mi plus al-azhar wlingi kabupaten blitar

Faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan penglihatan pada pekerja bengkel las kota bengkulu

Related Papers (5)

METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Belajar dan pembelajaran

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D